KIMIA
TITRASI
Alat dan Bahan
· Larutan
Asam Cuka(CH3COOH) 50 ml
· Larutan
NaOH 50 ml
· Indikator
· Pipet
Gondok 1 buah
· Erlenmeyer
2 buah
· Gelas
Kimia 1 buah
· Buret
1 buah
2. Langkah-langkah Kerja
· Asam
cuka sebanyak 50 ml di ambil dengan menggunakan erlenmenyer
· Asam
cuka sebanyak 10 ml diambil dari erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok.
Lalu di beri indikator sebanyak 10 tetes
· Di
tuangkan ke dalam erlenmenyer
· NaOH
sebanyak 50 ml di ambil dengan menggunakan gelas kimia, di tuangakn ke dalam
Buret
3. Melakukan Titrasi
· Erlenmenyer
yang telah berisi larutan asam cuka dan indikator di letakkan di bawah Buret
· Volum
awal ( V awal ) Buret di catat
· Dilakukan
titrasi sesuai prosedur sampai titik akhir titrasi di capai ( indikator berubah
warna menjadi merah jambu ).
· Volum
akhir ( V akhir ) Buret di baca dan di catat
· Kemolaran
larutan asam cuka di tentukan.
b. Hasil Eksperimen
Dari eksperimen tersebut maka akan dapat diketahui berap
konsentrasi Asam Cuka (CH3COOH) agar mencapai titik akhir titrasi
bila diketahui :
VCH3COOH = 10 ml
a
= 1
VNaOH
= Vakhir - Vawal
= 26,7 – 20
= 6,7 ml
MNaOH = 0,1
M
b
= 1
Jawaban
a x VCH3COOH x MCH3COOH = b x VNaOH x
MNaOH
1
x 10 x MCH3COOH =
1 x 6,7 x 0,1
10 MCH3COOH =
0,67
MCH3COOH
= 0,67 : 10
MCH3COOH =
0,067
= 6,7 x 10-2
Jadi Konsentrasi CH3COOH adalah 6,7 x 10-2
c. Pembahasan
Berdasarkan eksperimen yang telah kami lakukan, kami
mendapatkan volume awal dari NaOH yaitu 20 ml dan volume akhir NaOH yaitu
26,7 ml sehingga volume dari NaOH adalah 6,7 ml. Dari eksperimen tersebut kami
mendapatkan hasil bahwa kemolaran/konsentrasi dari asam cuka(CH3COOH)
adalah sebesar 6,7 X 10-2 M.
LAJU REAKSI
1. berdasarkan suhu :

2. Berdasarkan konsentrasi :

1.
Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi
pereaksi (reaktan) atau hasil reaksi (produk) dalam satu satuan waktu.
- Faktor-faktor yang memengaruhi laju
reaksi, yaitu luas pemukaan bidang sentuh pemukaan, kosentrasi pereaktan,
suhu, dan katalis.
- Semakin luas permukaan bidang
sentuh maka laju reaksi akan semakin cepat.
- Begitu sebaliknya, jika
luas permukaan bidang sentuh semakin kecil maka laju reaksi akan semakin
lambat.
- Ini terjadi karena semakin
luas bidang yang bersentuhan maka zat yang dihasilkan makin banyak atau jika
luas permukaan sentuh makin besar, laju reaksi makin cepat.
- Semakin besar konsentrasi
zat reaktan maka laju reaksi akan semakin cepat.
- Semakin tinggi suhu
reaksi maka laju reaksinya akan semakin cepat.
Elektrolisis
LANGKAH KERJA
1.
A. Merangkai alat
dan bahan.
1. Melakukan proses
elektrolisis larutan KI 0.5 M sampai terlihat perubahan pada kedua elektroda
2. Dengan
menggunakan pipet tetes, kami memindahkan larutan dari ruang katoda kedalam dua
tabung reaksi masing-masing ± 1 ml.
3. Menambahkan dua
tetes indikator phenolptalein (PP) pada tabung I dan pada tabung II tambahkan
larutan amilum.
4. Mencatat hasil
pengamatan.
5. Melakukan hal
yang sama terhadap larutan dari ruang anoda.
6. Melakukan proses
elektrolisis larutan Tembaga II Sulfat 0.5 M sampai terlihat perubahan pada
elektroda.
HASIL PERCOBAAN
ElektRolisis Larutan KI
Cairan dari
|
Perubahan selama elektrolisis
|
Perubahan setelah +PP
|
Perubahan setelah + amilum
|
Katoda
|
Ada banyak gelembung di elektroda
|
Warna menjadi ungu
|
Warna menjadi keruh
|
Anoda
|
Terjadi perubahan warna pada larutan menjadi kecoklatan
|
Warna menjadi lebih coklat
|
Warna lebih bening
|
PERTANYAAN DAN JAWABAN
PERTANYAAN
1. Zat apakah yang
terjadi di ruang anoda dari hasil elektrolisis pada larutan KI maupun pada
larutan CuSO4? Jelaskan!
2. Ion-ion apakah
yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis?Jelaskan!
3. Jelaskan
persamaan reaksi yang terjadi di :
A. Katoda
B. Anoda
C. Berikan
penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut!
D. Kesimpulan apakah
yang dapat dituliskan setelah melakukan kedua percobaan diatas?
JAWABAN :
1. Pada larutan KI
zat yang terjadi di ruang anoda I- dan pada
larutan CuSO4 zat yang terjadi di ruang anoda adalah SO42-
2. Ion yang terdapat
di ruang katoda setelah elektrolisispada larutan KI adalah I-. Sedangkan ion
yang terdapat di ruang katoda larutan CuSO4 setelah
dielektrolisis adalah ion So42-.
è Larutan CuSO4
2CuSO4 à 2
Cu2+ + 2SO42-
Anoda :
2H2O à O2 + 4H+ +4e
Katoda :2Cu2++4e à 2Cu
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 4H+ + 2Cu + 2SO42-
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 2H2SO4 + 2CuSO4
è Larutan KI
2KI à 2K+ + 2I-
Anoda :
2I- àI2 + 2e
Katoda :
2H2O +2e à H2 + 2OH-
2KI + 2H2O à 2K+ + I2+ H2+2OH-
2KI+ 2H2O à 2KI+
I2+ 2HI+2KOH
1. Pada larutan KI,
Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. anoda (+) berwarna
kuning. Pada elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini
menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda
menghasilkan gas hydrogen (reduksi H2O) dan anoda
menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda
: 2H2O + 2e à 2OH - + H2
Anoda : 2I - à I2 + 2e
2H2O + 2I - 2OH - + I2
TITIK BEKU (JAWABAN)
Titik beku masing-masing larutan yang telah kami uji coba,
semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut.
2. a. semakin
besar molalitasnya maka titik bekunya semakin rendah
b. semakin besar molalitasnya maka penurunan titik bekunya
semakain tinggi
Penurunan titik beku larutan NaCl (elektrolit) lebih tinggi
dibandingkan dengan larutan (NH2)2CO (non-elektrolit). Sebab
zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak
dibanding zat non-elektrolit. Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan
konsentrasi molal (m), jadi apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan
titik bekunya besar juga. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran
es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat
membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang
di uji tersebut.
KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku dan penurunan titik beku ialah
jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan non-elektrolit). Dan
garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur
dapat menghambat proses pencairan es.
BY: SISWA SMA 2
No comments:
Post a Comment