Sunday, 10 August 2014

Praktikum "Titrasi"

KIMIA
TITRASI
Alat dan Bahan
·         Larutan Asam Cuka(CH3COOH) 50 ml
·         Larutan NaOH 50 ml
·         Indikator
·         Pipet Gondok 1 buah
·         Erlenmeyer 2 buah
·         Gelas Kimia 1 buah
·         Buret 1 buah
2.      Langkah-langkah Kerja
·         Asam cuka sebanyak 50 ml di ambil dengan menggunakan erlenmenyer
·         Asam cuka sebanyak 10 ml diambil dari erlenmeyer dengan menggunakan pipet gondok. Lalu di beri indikator sebanyak 10 tetes
·         Di tuangkan ke dalam erlenmenyer
·         NaOH sebanyak 50 ml di ambil dengan menggunakan gelas kimia, di tuangakn ke dalam Buret

3.      Melakukan Titrasi
·         Erlenmenyer  yang telah berisi larutan asam cuka dan indikator di letakkan di bawah Buret
·         Volum awal ( V awal ) Buret di catat
·         Dilakukan titrasi sesuai prosedur sampai titik akhir titrasi di capai ( indikator berubah warna menjadi merah jambu ).
·         Volum akhir ( V akhir ) Buret di baca dan di catat
·         Kemolaran larutan asam cuka di tentukan.
b.     Hasil Eksperimen
Dari eksperimen tersebut maka akan dapat diketahui berap konsentrasi Asam Cuka (CH3COOH) agar mencapai titik akhir titrasi bila diketahui :
VCH3COOH     = 10 ml
a                = 1
VNaOH          = Vakhir - Vawal
                  = 26,7 – 20
                  = 6,7 ml
MNaOH         = 0,1 M
b                = 1
Jawaban
            a x VCH3COOH x MCH3COOH = b x VNaOH x MNaOH
                        1 x    10      x MCH3COOH =  1 x 6,7 x 0,1
                    10 MCH3COOH         =         0,67
                         MCH3COOH          = 0,67 : 10
                         MCH3COOH                  = 0,067
                                                 = 6,7 x 10-2

Jadi Konsentrasi CH3COOH  adalah 6,7 x 10-2
c.      Pembahasan
Berdasarkan eksperimen yang telah kami lakukan, kami mendapatkan volume awal dari NaOH yaitu 20 ml dan volume akhir NaOH  yaitu 26,7 ml sehingga volume dari NaOH adalah 6,7 ml. Dari eksperimen tersebut kami mendapatkan hasil bahwa kemolaran/konsentrasi dari asam cuka(CH3COOH) adalah sebesar 6,7 X 10-2 M.




LAJU REAKSI
1. berdasarkan suhu :
Jawab: 2Na2S2O3(aq) + 2HCl(aq)          2NaCl(aq) + H2O(l) + SO2(g) + S(S)
2. Berdasarkan konsentrasi :
Jawab: Mg +1/2 H2 + 1/2Cl2          MgHCl
                                                                          
1.       Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi pereaksi (reaktan) atau hasil reaksi (produk) dalam satu satuan waktu.
  1.  Faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi, yaitu luas pemukaan bidang sentuh pemukaan, kosentrasi pereaktan, suhu, dan katalis.
  2. Semakin luas permukaan bidang sentuh maka laju reaksi akan semakin cepat.
  3. Begitu sebaliknya, jika luas permukaan bidang sentuh semakin kecil maka laju reaksi akan semakin lambat.
  4. Ini terjadi karena semakin luas bidang yang bersentuhan maka zat yang dihasilkan makin banyak atau jika luas permukaan sentuh makin besar, laju reaksi makin cepat.
  5. Semakin besar konsentrasi zat reaktan maka laju reaksi akan semakin cepat.
  6. Semakin tinggi suhu reaksi maka laju reaksinya akan semakin cepat.

Elektrolisis
LANGKAH KERJA
1.      
A.     Merangkai alat dan bahan.
1.     Melakukan proses elektrolisis larutan KI 0.5 M sampai terlihat perubahan pada kedua elektroda
2.     Dengan menggunakan pipet tetes, kami memindahkan larutan dari ruang katoda kedalam dua tabung reaksi masing-masing ± 1 ml.
3.     Menambahkan dua tetes indikator phenolptalein (PP) pada tabung I dan pada tabung II tambahkan larutan amilum.
4.     Mencatat hasil pengamatan.
5.     Melakukan hal yang sama terhadap larutan dari ruang anoda.
6.     Melakukan proses elektrolisis larutan Tembaga II Sulfat 0.5 M sampai terlihat perubahan pada elektroda.


HASIL PERCOBAAN
ElektRolisis Larutan KI

Cairan dari
Perubahan selama elektrolisis
Perubahan setelah +PP
Perubahan setelah + amilum
Katoda
Ada banyak gelembung di elektroda
Warna menjadi ungu
Warna menjadi keruh
Anoda
Terjadi perubahan warna pada larutan menjadi kecoklatan
Warna menjadi lebih coklat
Warna lebih bening

 PERTANYAAN DAN JAWABAN
PERTANYAAN
1.     Zat apakah yang terjadi di ruang anoda dari hasil elektrolisis pada larutan KI maupun pada larutan CuSO4? Jelaskan!
2.     Ion-ion apakah yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisis?Jelaskan!
3.     Jelaskan persamaan reaksi yang terjadi di :
A.     Katoda
B.     Anoda
C.    Berikan penjelasan mengenai hasil elektrolisis tersebut!
D.    Kesimpulan apakah yang dapat dituliskan setelah melakukan kedua percobaan diatas?
JAWABAN :
1.     Pada larutan KI zat yang terjadi di ruang anoda I- dan pada larutan CuSO4 zat yang terjadi di ruang anoda adalah SO42-
2.     Ion yang terdapat di ruang katoda setelah elektrolisispada larutan KI adalah I-. Sedangkan ion yang terdapat di ruang katoda larutan CuSOsetelah dielektrolisis adalah ion So42-.
è  Larutan CuSO4
2CuSO4  à 2 Cu2+ + 2SO42-
Anoda      : 2H2O à O2 + 4H+ +4e
Katoda     :2Cu2++4e à 2Cu
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 4H+ + 2Cu + 2SO42-
2CuSO4 + 2H2O à O2 + 2H2SO4 + 2CuSO4
è Larutan KI
2KI  à 2K+ 2I-
Anoda      : 2I- àI+ 2e
Katoda     : 2H2O +2e  à H2 + 2OH-
2KI + 2H2O à 2K+ + I2+ H2+2OH-
2KI+ 2H2O à 2KI+ I2+ 2HI+2KOH
1.     Pada larutan KI, Hasil pengamatan menunjukkan perubahan warna pada larutan. anoda (+) berwarna kuning. Pada elektroda, katoda dan anoda memiliki banyak gelembung. Hal ini menunjukkan ada gas yang dihasilkan oleh katoda ataupun anoda. Katoda menghasilkan gas hydrogen (reduksi H2O) dan anoda menghasilkan gas Iodin (Oksidasi 2I -).
Sebagaimana reaksinya :
Katoda      :  2H2O + 2e à 2OH - + H2
Anoda      :   2I -  à I2 + 2e
2H2O + 2I 2OH - + I2


TITIK BEKU (JAWABAN)
Titik beku masing-masing larutan yang telah kami uji coba, semuanya lebih rendah dibandingkan dengan titik beku pelarut.
2.       a.  semakin besar molalitasnya maka titik bekunya semakin rendah
b. semakin besar molalitasnya maka penurunan titik bekunya semakain tinggi
Penurunan titik beku larutan NaCl (elektrolit) lebih tinggi dibandingkan dengan larutan (NH2)2CO  (non-elektrolit). Sebab zat elektrolit terurai menjadi ion-ion sehingga jumlah partikelnya lebih banyak dibanding zat non-elektrolit. Besarnya penurunan titik beku sebanding dengan konsentrasi molal (m), jadi apabila konsentrasinya besar maka harga penurunan titik bekunya besar juga. Garam dapur yang digunakkan tersebut sebagai campuran es yang dimaksudkan untuk menghambat proses pencairan es, sehingga dapat membantu kita dalam melakukan penganalisisan terhadap titik beku laruatan yang di uji tersebut.
KESIMPULAN

Dari percobaan yang kami lakukan, kami dapat menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi titik beku dan penurunan titik beku ialah jumlah konsentrasi molal dan sifat larutan (elektrolit dan non-elektrolit). Dan garam dapur disini berfungsi sebagai stabilisator suhu es dikarenakan garam dapur dapat menghambat proses pencairan es.

BY: SISWA SMA 2

No comments:

Post a Comment