Tuesday, 13 January 2015

Analisis Perkembangan Makroekonomi di Indonesia (2005-2013)

Makroekonomi di Indonesia

Kunjungi laman lain yang lebih lengkap seperti bps.go.id setneg.go.id sanwandayani.blogspot.com ryandwi5sr.blogspot.com antaranews.com heavenoflight.blogspot.com syahfaahrestuninghayati.blogspot.com 
  • Angkatan kerja dan Pengangguran
Tahun
Angkatan Kerja (juta)
Pengangguran (juta)
2005
105,8
10,85
2006
106,28
11,1
2007
108,13
10,35
2008
111,48
9,43
2009
113,74
9,26
2010
116
8,59
2011
119,4
8,12
2012
120,41
7,61
2013
121,19
7,17
Dari tahun ke tahun angkatan kerja masyarakat Indonesia semakin meningkat. Selama 10 periode terakhir angkatan kerja tidak ada yang mengalami penurunan menurut data tersebut. Keberhasilan peningkatan angkatan kerja salah satunya karena berkat adanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan berkembangnya koperasi. Kredit Usaha Rakyat terus digalakkan oleh pemerintah melalui bank-bank pemerintah dan bank-bank daerah.
            Pada tahun 2013 angkatan kerja mencapai angka tertinggi. Salah satu faktornya adalah adanya perubahan tren dari pekerjaan di sektor informal menjadi sektor formal di pasar kerja. Telah terjadi krisis di Eropa namun tidak berdampak langsung terhadap Indonesia karena telah diantisipasi dengan sungguh-sungguh, melakukan pendekatan, dialog-dialog dengan perusahaan sehingga melahirkan efisiensi dan tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.
            Selain itu, ajang seperti job fair maupun penyelenggaraan bursa kerja online dapat mempertemukan antara pihak yang memerlukan tenaga kerja atau perusahaan, dengan pihak pencari kerja dilaksanakan di berbagai daerah seperti di Bali. Tingkat pengangguran di Bali hanya sekitar 1,37 persen memang paling rendah dibandingkan dengan wilayah lain. Industri pariwisata yang menjadi motor penggerak perekonomian Bali sanggup menyediakan peluang kerja yang menjanjikan bagi masyarakat setempat maupun penduduk luar Bali.
Angka pengangguran dari tahun ke tahun cenderung turun seiring dengan kenaikan angkatan kerja. Masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan sehingga angka pengangguran terus mengalami penurunan. Meningkatnya  tingkat pengangguran  dipengaruhi  oleh  penurunan  produktivitas,  pertumbuhan
ekonomi,  investasi,  pengeluaran  pemerintah  dan  inflasi  serta  naiknya  upah.

  • Pendapatan Nasional (PDB)

Dari tabel diatas pendapatan nasional (GDP/Gross Domestic Product) yang merupakan keseluruhan jumlah output warga masyarakat berupa barang dan jasa di Indonesia menunjukan bahwa pendapatan nasional tahun 2005-2008 terus melaju naik. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi nasional mengalami peningkatan dan mencerminkan tingkat pendapatan masyarakat semakin bertambah. Hal ini berpengaruh besar terhadap kemakmuran warga masyarakat.
            Ada sembilan sektor yang masuk dalam penghitungan pendapatan nasional seperti pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan masuk dalam satu sektor, kemudian  pertambangan dan penggalian; indutri pengolahan yang mana dibagi menjadi dua industri migas dan non migas; litrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan; jasa-jasa.
Sektor industri pengolahan merupakan penyumbang tertinggi pada PDB Indonesia, yang tiap tahunnya menigkat. Terdapat tiga unsur pelaku ekonomi yang mendukung perkembangan sektor industri, yaitu Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha kecil / menengah, serta koperasi ( PKMK ). Industri yang lebih mendominasi adalah industri non migas yaitu makanan, minuman dan tembakau.
Pencapaian industri pengolahan didukung akibat terciptanya iklim usaha yang lebih kondusif baik bagi industri yang sudah ada maupun investasi baru dalam bentuk tersedianya layanan umum, sumber–sumber pendanaan yang terjangkau, dan kebijakan fiskal yang menunjang. Peningkatan pangsa sektor industri manufaktur di pasar domestik, baik untuk bahan baku maupun produk akhir. Meningkatnya volume ekspor produk manufaktur dalam total ekspor nasional. Meningkatnya proses alih teknologi dari foreign direct investment (FDI). Meningkatnya penerapan standarisasi produk industri manufaktur sebagai faktor penguat daya saing produk nasional. Meningkatnya penyebaran sektor industri manufaktur ke luar Pulau Jawa, terutama industri pengolahan hasil sumber daya alam.
        Selain sektor industri, sektor pertambangan dan penggalian tertinggi ke dua sebagai penyumbang cukup signifikan pada pendapatan nasional. Terutama dalam bidang nilai nominal mineral. Ada 20 negara dengan nilai produksi pertambangan terbesar di dunia yang menguasai 88% produksi mineral dunia dan Indonesia duduk pada urutan ke-11 dengan nilai produksi mineral $12,22 miliar.
            Sektor pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan juga menyumbang banyak dalam PDB Indonesia. Adapun kontribusi sektor pertanian dan peternakan terhadap pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia Sektor ini mencakup sub sector tanaman, bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan periakanan. Subsektor terbesar dalam membentuk PDRB sektor pertanian adalah sub sector bahan makanan dengan memberikan peran sebesar 27,83%. Sedangkan subsektor lainnya seperti tanaman perkebunan, peternakan kehutanan dan perikanan masing-masing memberikan peran sebesar 3,89%, 5,541%, 0,62%, dan 0,40%.
Pertanian dan peternakan mampu memberikan devisa kepada negara apabila pertanian dan peternakan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing produk pertanian ataupun peternakan. Hal ini dilakukan agar para petani dan peternak Indonesia mampu meningkatkan ekpor dan mengurangi impor. Dalam proses perubahan ini, pemerintah ikut serta membantu para petani dengan cara menyediakan lahan yang di gunakan para petani, memberi pelatihan dasar, memberikan subsidi mesin-mesin dan bibit unggul, serta menghimbau masyarakat untuk menggunakan produk pertanian dan peternakan dalam negeri. Meskipun sektor tersebut menyumbang banyak namun masih sedikit kontribusinya karena kendala seperti perubahan iklim kemarau, lahan pertanian semakin berkurang, belum menggunakan mesin – mesin pembantu yang dialakukan seperti negara –negara maju lainnya.
        Peningkatan pendapatan nasional akan membawa dampak baik bagi masyarakat Indonesia. Ketika pendapatan warga meningkat, maka mereka akan melakukan saving lebih besar lagi, dan ini akan menambah jumlah investasi, pendapatan nasional akan meningkat dan mengurangi angka pengangguran. 

No comments:

Post a Comment