Makroekonomi di Indonesia
Kunjungi laman lain yang lebih lengkap seperti bps.go.id setneg.go.id sanwandayani.blogspot.com ryandwi5sr.blogspot.com antaranews.com heavenoflight.blogspot.com syahfaahrestuninghayati.blogspot.com
Kunjungi laman lain yang lebih lengkap seperti bps.go.id setneg.go.id sanwandayani.blogspot.com ryandwi5sr.blogspot.com antaranews.com heavenoflight.blogspot.com syahfaahrestuninghayati.blogspot.com
- Angkatan kerja dan Pengangguran
Tahun
|
Angkatan Kerja (juta)
|
Pengangguran (juta)
|
2005
|
105,8
|
10,85
|
2006
|
106,28
|
11,1
|
2007
|
108,13
|
10,35
|
2008
|
111,48
|
9,43
|
2009
|
113,74
|
9,26
|
2010
|
116
|
8,59
|
2011
|
119,4
|
8,12
|
2012
|
120,41
|
7,61
|
2013
|
121,19
|
7,17
|
Dari tahun ke tahun angkatan kerja
masyarakat Indonesia semakin meningkat. Selama 10 periode terakhir angkatan
kerja tidak ada yang mengalami penurunan menurut data tersebut. Keberhasilan
peningkatan angkatan kerja salah satunya karena berkat adanya Kredit Usaha
Rakyat (KUR) dan berkembangnya koperasi. Kredit Usaha Rakyat terus digalakkan
oleh pemerintah melalui bank-bank pemerintah dan bank-bank daerah.
Pada
tahun 2013 angkatan kerja mencapai angka tertinggi. Salah satu faktornya adalah
adanya perubahan tren dari pekerjaan di sektor informal menjadi sektor formal
di pasar kerja. Telah terjadi krisis di Eropa namun tidak berdampak langsung
terhadap Indonesia karena telah diantisipasi dengan sungguh-sungguh, melakukan
pendekatan, dialog-dialog dengan perusahaan sehingga melahirkan efisiensi dan
tidak terjadi pemutusan hubungan kerja.
Selain
itu, ajang seperti job fair maupun penyelenggaraan bursa kerja online dapat
mempertemukan antara pihak yang memerlukan tenaga kerja atau perusahaan, dengan
pihak pencari kerja dilaksanakan di berbagai daerah seperti di Bali. Tingkat
pengangguran di Bali hanya sekitar 1,37 persen memang paling rendah
dibandingkan dengan wilayah lain. Industri pariwisata yang menjadi motor
penggerak perekonomian Bali sanggup menyediakan peluang kerja yang menjanjikan
bagi masyarakat setempat maupun penduduk luar Bali.
Angka pengangguran dari
tahun ke tahun cenderung turun seiring dengan kenaikan angkatan kerja.
Masyarakat Indonesia mendapatkan pekerjaan sehingga angka pengangguran terus
mengalami penurunan. Meningkatnya
tingkat pengangguran dipengaruhi
oleh penurunan produktivitas, pertumbuhan
ekonomi,
investasi, pengeluaran pemerintah
dan inflasi serta
naiknya upah.
- Pendapatan Nasional (PDB)
Dari tabel diatas pendapatan nasional
(GDP/Gross Domestic Product) yang
merupakan keseluruhan jumlah output warga masyarakat berupa barang dan jasa di
Indonesia menunjukan bahwa pendapatan nasional tahun 2005-2008 terus
melaju naik. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi nasional mengalami peningkatan
dan mencerminkan tingkat pendapatan masyarakat semakin bertambah. Hal ini
berpengaruh besar terhadap kemakmuran warga masyarakat.
Ada
sembilan sektor yang masuk dalam penghitungan pendapatan nasional seperti
pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan masuk dalam satu sektor,
kemudian pertambangan dan penggalian;
indutri pengolahan yang mana dibagi menjadi dua industri migas dan non migas;
litrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran;
pengangkutan dan komunikasi; keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan;
jasa-jasa.
Sektor industri pengolahan merupakan
penyumbang tertinggi pada PDB Indonesia, yang tiap tahunnya menigkat. Terdapat
tiga unsur pelaku ekonomi yang mendukung perkembangan sektor industri, yaitu
Badan Usaha Milik Swasta, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pengusaha kecil /
menengah, serta koperasi ( PKMK ). Industri yang lebih mendominasi adalah
industri non migas yaitu makanan, minuman dan tembakau.
Pencapaian industri
pengolahan didukung akibat terciptanya iklim usaha yang lebih kondusif baik
bagi industri yang sudah ada maupun investasi baru dalam bentuk tersedianya
layanan umum, sumber–sumber pendanaan yang terjangkau, dan kebijakan fiskal
yang menunjang. Peningkatan pangsa sektor industri manufaktur di pasar
domestik, baik untuk bahan baku maupun produk akhir. Meningkatnya volume ekspor
produk manufaktur dalam total ekspor nasional. Meningkatnya proses alih
teknologi dari foreign direct investment (FDI). Meningkatnya penerapan
standarisasi produk industri manufaktur sebagai faktor penguat daya saing
produk nasional. Meningkatnya penyebaran sektor industri manufaktur ke luar
Pulau Jawa, terutama industri pengolahan hasil sumber daya alam.
Selain
sektor industri, sektor pertambangan dan penggalian tertinggi ke dua sebagai
penyumbang cukup signifikan pada pendapatan nasional. Terutama dalam bidang
nilai nominal mineral. Ada 20 negara dengan nilai produksi pertambangan
terbesar di dunia yang menguasai 88% produksi mineral dunia dan Indonesia duduk
pada urutan ke-11 dengan nilai produksi mineral $12,22 miliar.
Sektor
pertanian, peternakan, kehutanan dan perikanan juga menyumbang banyak dalam PDB
Indonesia. Adapun kontribusi sektor pertanian dan peternakan terhadap
pertumbuhan dan perkembangan perekonomian di Indonesia Sektor ini mencakup sub
sector tanaman, bahan makanan, tanaman perkebunan, peternakan, kehutanan dan
periakanan. Subsektor terbesar dalam membentuk PDRB sektor pertanian adalah sub
sector bahan makanan dengan memberikan peran sebesar 27,83%. Sedangkan
subsektor lainnya seperti tanaman perkebunan, peternakan kehutanan dan
perikanan masing-masing memberikan peran sebesar 3,89%, 5,541%, 0,62%, dan 0,40%.
Pertanian dan
peternakan mampu memberikan devisa kepada negara apabila pertanian dan
peternakan mampu meningkatkan kapasitas produksi dan meningkatkan daya saing
produk pertanian ataupun peternakan. Hal ini dilakukan agar para petani dan
peternak Indonesia mampu meningkatkan ekpor dan mengurangi impor. Dalam proses
perubahan ini, pemerintah ikut serta membantu para petani dengan cara
menyediakan lahan yang di gunakan para petani, memberi pelatihan dasar,
memberikan subsidi mesin-mesin dan bibit unggul, serta menghimbau masyarakat
untuk menggunakan produk pertanian dan peternakan dalam negeri. Meskipun sektor
tersebut menyumbang banyak namun masih sedikit kontribusinya karena kendala
seperti perubahan iklim kemarau, lahan pertanian semakin berkurang, belum
menggunakan mesin – mesin pembantu yang dialakukan seperti negara –negara maju
lainnya.
Peningkatan pendapatan
nasional akan membawa dampak baik bagi masyarakat Indonesia. Ketika pendapatan
warga meningkat, maka mereka akan melakukan saving lebih besar lagi, dan ini
akan menambah jumlah investasi, pendapatan nasional akan meningkat dan
mengurangi angka pengangguran.
No comments:
Post a Comment