TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK
“Analisis Manajemen Strategik PT Indonesia AirAsia”

Disusun
oleh :
1. Aini Musfiroh
(12030114120063)
2. Anna Lasturi (12030114130154)
3. Diah Riskanah (12030114120093)
4. Ervita Faulia DA (12030114120050)
5. Yosefina Rossa
(12030114120118)
Universitas
Diponegoro
Jl. Prof.
Soedarto SH, Tembalang Semarang
Telp. (024)
76486851, 76486853 Fax. (024) 76486852
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pemikiran demi terselesaikannya makalah ini dengan waktu yang
telah ditentukan.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.
Penulis
4
BAB I
PENDAHULUAN
4.1
Latar Belakang
Masuknya
maskapai penerbangan murah asal Malaysia, AirAsia di Indonesia pada 2004 lalu
telah meramaikan langit Indonesia. Maskapai ini terbilang jeli melihat potensi
pasar penerbangan Indonesia yang semakin besar. Khususnya pasar penerbangan
murah yang menjadi idola seiring makin besarnya kelompok masyarakat kelas
menengah.
Persaingan
penerbangan murah atau Low Cost Carrier semakin ketat. Di sektor penerbangan
murah ada Lion Air, AirAsia, hingga Citilink. Meski banyak maskapai penerbangan
murah tidak membuat AirAsia gentar untuk mencapai target bisnisnya.
AirAsia memang
terkenal dengan harga tiket yang lebih terjangkau dibandingkan dengan maskapai
penerbangan lainnya. Ada banyak keunggulan yang dimiliki oleh maskapai
penerbangan ini apalagi dengan harga tiket yang terjangkau, tentu AirAsia
memiliki cukup banyak penumpang. Sekalipun AirAsia menawarkan harga yang sangat
murah namun maskapai penerbangan ini bukan berarti menjadi maskapai penerbangan
yang murahan.
AirAsia adalah salah satu pemenang penghargaan ‘Skytrax’s ‘World’s Best Low-Cost
Airline’ (Maskapai Berbiaya Rendah Terbaik Dunia) selama 7 tahun berturut-turut.
Untuk mencapai posisinya saat ini AirAsia menyiapkan
berbagai strategi untuk merebut pasar. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik
untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Manajemen Strategik PT
Indonesia AirAsia”.
4.2 Rumusan Masalah
Adapun yang
menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
- Bagaimana
visi, misi dan tujuan perusahaan?
- Bagaimana
lingkungan eksternal dapat memengaruhi perusahaan?
- Bagaimana
lingkungan internal dapat memengaruhi perusahaan?
- Apa analisis SWOT
dari maskapai penerbangan Air Asia?
- Strategi apa yang
digunakan oleh maskapai penerbangan Air Asia?
4.3
Tujuan Penulisan
Adapun
yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
- Untuk
memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik
- Untuk
memberikan informasi sejarah visi misi dan nilai-nilai maskapai
penerbangan AirAsia
- Untuk mengetahui strategi
yang diterapkan maskapai penerbangan AirAsia
read more
5
BAB II
PEMBAHASAN
5.1
Profil Perusahaan
Air Asia adalah maskapai penerbangan
murah asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur. Air Asia telah
dinobatkan sebagai maskapai terbaik penerbangan bertarif rendah di dunia dan
pelopor perjalanan berbiaya rendah di Asia.
Pada
awalnya maskapai penerbangan ini dimiliki oleh Pemerintah Malaysia dibawah nama
DRB-HICOM. Namun, karena manajemen dan kegiatan operasional yang tidak efisien,
maka maskapai tersebut mengalami kerugian yang sangat besar, sehingga mengalami
kebangkrutan. Keinginan Pemerintah Malaysia untuk menutup kegiatan operasional
AirAsia, disambut oleh seorang eksekutif ternama dari Perusahaan Time Warner,
yaitu Datuk Tony Fernandes. Ia menjadikannya sebagai sebuah peluang untuk
menghidupkan dan memperbaiki kembali manajemen AirAsia. Saham AirAsia tersebut
kemudian ia beli dari Pemerintah Malaysia pada 2 Desember 2001.
Sesuai namanya, saham maskapai ini
tidak hanya dimiliki oleh Malaysia saja, namun dimiliki juga oleh Singapura,
Thailand, dan Indonesia. Untuk di Indonesia, maskapai penerbangan ini
berafiliasi dengan maskapai penerbangan AWAIR (Air Wagon
International) adalah sebuah maskapai
penerbangan
berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Seiring perjalanannya
AWAIR pun berganti nama menjadi PT Indonesia Air Asia. Dengan tagline “Now Everyone Can Fly“,
Air Asia melayani kota-kota utama di 11 negara Asia.
AirAsia adalah salah satu pemenang penghargaan
dan penerbangan bertarif rendah terbesar di Asia yang berkembang pesat sejak
tahun 2001. Dengan armada 72 pesawat, AirAsia terbang ke lebih dari 61 tujuan
domestik dan internasional dengan 108 rute, dan beroperasi lebih dari 400
penerbangan setiap hari.Dengan jaringan rute yang membentang dilebih dari 20
negara, AirAsia terus
membuka jalan bagi penerbangan
berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang
baru dalam usaha ini.
Bersama anak-anak perusahaan seperti
AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc.
AirAsia percaya pada tanpa embel-embel, kerumitan-bebas, konsep bisnis tarif
rendah dan merasa bahwa menjaga biaya rendah membutuhkan efisiensi yang tinggi
dalam setiap bagian dari bisnis. Melalui filosofi perusahaan “Now everyone
can fly“, AirAsia telah memicu sebuah revolusi dalam perjalanan udara
dengan lebih banyak orang di seluruh wilayah memilih AirAsia sebagai pilihan
yang mereka sukai untuk transportasi.
5.2
Visi, Misi dan Value
Dalam hal
pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk
dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa visi dan misi adalah
suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang
di rencanakan untuk mencapai tujuan.
Visi merupakan sebuah pernyataan
yang menyajikan maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energi dan sumber
daya perusahaan pada pencapaian masa depan yang di inginkan. Sedangkan misi
adalah sebuah tujuan khusus yang disusun sebagai bagian perusahaan dan elemen
lainnya yang jenisnya mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam produk,
pasar, dan teknologi yang digunakan. Oleh karena itu tak perlu ditanyakan
lagi, bahwa peranan visi dan misi perusahaan sangatlah penting.
Berikut ini adalah visi misi dan
nilai-nilai yang akan di capai Air Asia dalam kegiatan operasionalnya:
Ø Visi
Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta
orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif
yang mahal.
Visi AirAsia
menyatakan tentang tujuan perusahaan yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang
ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang
dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Dalam
menyatakan visi tersebut AirAsia menggunakan bahasa yang sederhana dan berorientasi
langsung pada sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
Ø Misi
- Menjadi perusahaan terbaik
untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga
besar
- Menciptakan brand ASEAN yang
diakui secara global
- Mencapai tarif terhemat
sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
- Mempertahankan produk
berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan
meningkatkan kualitas layanan
Pernyataan misi AirAsia mencangkup
tujuan atau alasan eksistensi perusahaan yang memuat apa yang disediakan oleh
perusahaan kepada masyarakat, yaitu mencapai biaya termurah hingga semua orang
dapat terbang bersama AirAsia sementara menjaga kualitas tertinggi,
memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya juga meningkatkan layanan. Dalam
menyatakan misi tersebut AirAsia menggunakan bahasa yang ringkas dan jelas,
fleksible dan berorientasi pada pencapaian visi.
Ø Nilai-nilai
- SENANG
Senang artinya kami menikmati hidup. Kami tertawa riang, tersenyum lebar, dan dapat menjadi diri sendiri Kami adalah sekelompok orang yang senang bersosialisasi dan menikmati berbagi ide dan solusi untuk membuat segalanya lebih baik. Lagipula, kesenangan memang sebaiknya disebarkan. - PEDULI
Kepedulian adalah perasaan yang hangat dan ramah, maka kami memanjakan tamu dengan berbagai cara supaya mereka merasa nyaman. - BERSEMANGAT
Bersemangat artinya melangkah lebih jauh untuk mencapai tujuan yang lebih besar daripada tujuan kami sekarang ini. Katanya, orang yang bersemangat dapat mengubah dunia dan itulah yang kami pegang teguh dalam hati kami. - PENUH INTEGRITAS
Kami percaya bahwa segala hal yang patut dilakukan, lakukanlah dengan serius. Intinya bertindak hal yang benar setiap saat. - SADAR
SELAMAT
Penerbangan yang aman adalah yang membahagiakan. Keselamatan penumpang adalah prioritas, sehingga kami bekerja dengan hati-hati. Karena setiap kali ada hal yang menyangkut keselamatan, semua hal kecil akan kami perhatikan. - BEKERJA
KERAS
Artinya dalam satu tim, bekerja bersama untuk mencapai tujuan utama. Baik memenuhi waktu pertukaran penerbangan 25 menit atau memastikan Anda membayar tiket penerbangan termurah ke tempat tujuan, segalanya kami lakukan sebagai tim. Semua untuk satu. Satu untuk semua.
Nilai-nilai bersama akan
membentuk keyakinan inti yang menentukan budaya internal perusahaan. Nilai
sebagai panduan untuk mencapai keunggulan dalam pemikiran dan tindakan. Dengan
penerapan nilai-nilai ini hingga menjadi sebuah budaya internal perusahaan akan
memungkinkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari pemaparan visi misi dan nilai-
nilai AirAsia diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa tanpa adanya visi dan misi
perusahaan yang saling bersinergi, mustahil rasanya bila sebuah perusahaan
dapat berjalan. Bagi AirAsia pun tidak terkecuali harus mendefinisikan visi dan
misi yang jelas dan dapat diraih, sebagai suatu tujuan bersama.
5.3
Lingkungan Eksternal AirAsia
Lingkungan eksternal adalah factor-faktor diluar kendali
yang mempengaruhi perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya
juga mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.
Lingkungan eksternal dibagi
menjadi:
- Lingkungan
eksternal jauh
- Lingkungan
eksternal industri
- Lingkungan
eksternal operasi
5.3.1
Lingkungan Eksternal Jauh
- Ekonomi
Faktor
ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan
beroperasi. Suku bunga utama, tingkat inflasi, dan tren pertumbuhan penduduk
nasional bruto, ketersediaan kredit, tingkat pendapatan bersih sesudah pajak,
dan kecendrungan konsumsi.
Misalnya
faktor tingkat inflasi yang terjadi. Di tengah tingkat inflasi yang tinggi
dimana harga barang ataupun jasa cenderung meningkat. Masyakat akan terdorong
untuk membeli jasa dengan harga yang lebih murah. Hal ini akan menguntungkan
bagi Air Asia sebagai maskapai yang menerapkan strategi tariff terendah (Low
Cost Carrier). Sehingga akan berdampak pada meningkatnya pendapatan bersih yang
mereka terima.
Selian itu,
kecenderungan pola konsumsi masyarakat juga telah memberikan dampak positif
bagi AirAsia. Masyarakat yang memiliki kecenderungan konsumsi berhemat akan
memilih barang/ jasa dengan harga murah. Dengan strategi Low Cost Carrier yang
dimiliki AirAsia akan menarik perhatian masyarakat yang memiliki pola konsumsi
berhemat. Sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan mereka.
Kendati
pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS mulai berdampak pada bisnis
penerbangan, khususnya di Indonesia, pasar penerbangan berbiaya rendah (low
cost carrier) tetap akan bertahan dan masih potensial pada masa yang akan
datang. Depresiasi Rupiah cukup berdampak
pada tingginya biaya operasional (yang rata-rata pengeluaran dengan dolar AS)
sehingga maskapai harus melakukan efisiensi. Namun AirAsia akan tetap konsisten
dan tetap berkomitmen dengan konsep efisiensi, namun tidak berarti murahan.
Karena itu, AirAsia hanya fokus pada urusan layanan sebagai core bisnis
AirAsia.
- Sosial
Faktor sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan
meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup masyarakat dalam
lingkungan eksternal perusahaan. Ketika sikap sosial berubah, permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku,
aktivitas, waktu luang, dan seterusnya pun berubah.
Gaya hidup masyarakat di
Indonesia cenderung memilih barang/ jasa dengan harga murah. Berangkat dari hal
tersebut AirAsia menerapkan strategi tariff yang murah. Sehingga di harapkan
masyarakat dari segala golongan dapat menggunakan AirAsia sebagai pilihan
maskapai penerbangan.
- Politik
Arah dan stabilitas faktor
politik merupakan pertimbangan utama manajer dalam merumuskan strategi
perusahaan. Batasan politik yang dikenakan pada perusahaan biasanya
diberlakukan melalui keputusan perdagangan yang adil, undang-undang anti
monopoli, program pajak, aturan upah minimum, kebijakan polusi dan penentun
harga, penambahan administrasi, dan berbagai tindakan lain.
Misalnya, AirAsia memperoleh
49% saham maskapai penerbangan AirAsia di India, yang merupakan batas maksimum
yang diizinkan oleh pemerintah India pada waktu itu. Awalnya, AirAsia
berkomitmen untuk berinvestasi hingga US $ 50 juta untuk maskapai baru. Operasi
akan dimulai di Chennai, memperluas jaringan di seluruh India Selatan, di mana
AirAsia telah mengoperasikan penerbangan dari Malaysia dan Thailand .
- Teknologi
Untuk menghindari keusangan
dan meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi
yang mempengaruhi industrinya. Untuk mendukung strategi Low Cost Carriernya,
Air Asia melakukan penjualan langsung, tidak melalui travel agent, dan tidak menggunakan Channel Distribusi GDS (Global
Distribution System) seperti Abacus,Galileo, dll. Hal ini dilakukan dengan
memanfaatkan teknologi call center dan
internet untuk me-minize cost channel distribusi.
Bagian terbesar penjualan (±65%) dilakukan melalui
situs web maskapai AirAsia, dimana
tarif dibayar dengan menggunakan kartu kredit. Cara ini merupakan saluran distribusi yang paling efektif
dari segi biaya.
5.3.2
Lingkungan Eksternal Industri
- Ancaman dari Pendatang Baru
Berhubungan
dengan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi perusahaan untuk memasuki suatu
industry. AirAsia dalam menciptakan pasarnya di Asia sangat cermat melakukan
strategi penetrasi harga yang sangat murah yang diikuti dengan promo-promo yang
mereka tawarkan. Stigma bahwa berlibur dengan menggunakan pesawat itu mahal pun
sirna ketika penawaran yang ditawarkan AirAsia mendapatkan sambutan yang
positif dan antusiasme yang tinggi dari target audience yang melihat
iklan maupun merasakan dampak promosi yang gencar dilakukan oleh AirAsia.
Berlibur pun kini dipandang sudah menjadi suatu keharusan bagi sebagian orang
setelah melihat murahnya harga tiket penerbangan yang ditawarkan AirAsia.
Strategi
lain yang diambil AirAsia untuk menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia adalah
masuk ke pasar modal, yakni BEI. AirAsia melakukan penawaran umum saham perdana
(initial public offering/IPO). Langkah IPO tersebut untuk menunjang
ekspansi perseroan yang berencana meningkatkan pendapat dari tahun-tahun yang
lalu.
- Kekuatan Pemasok
Air Asia
telah bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan
mematuhi standar operasi penerbangan dunia.
- Produk atau jasa substitusi
Untuk orang- orang yang
memiliki mobilitas yang jauh misalnya antar pulau bahkan antar benua, jasa
penerbangan merupakan pilian yang dinggap sesuai karena dapat menghemat waktu
temuh ketimbang menggunakan transportasi darat.
- Kekuatan tawar menawar pembeli
Terlepas dari si calon
penumpang muncul atau tidak, biaya penerbangan yang dikeluarkan maskapai adalah
sama. LCC tidak memberi keringanan bagi calon penumpang yang tidak muncul dan
tidak menawarkan pengembalian uang tiket untuk penerbangan yang
terlewatkan.
AirAsia yakin para pelanggan
mereka akan setia pada tarif AirAsia yang rendah, jadi tak perlu mengadakan
program frequent flyer atau program bagi pelanggan yang paling sering terbang
bersama AirAsia.
- Persaingan antar perusahaan yang telah ada
Dengan banyaknya maskapai
penerbangan yang ingin menyamai AirAsia, seperti Tiger Air, sehingga
kemungkinan besar ini akan menjadi ancaman bagi AirAsia.
5.3.3
Lingkungan Eksternal Operasi
- Posisi Kompetitif
AirAsia telah datang lebih
awal dibandingkan dengan maskapai lainnya ini tentunya berdampak baik bagi
AirAsia, sebab dengan ini AirAsia akan lebih mendapatkan tempat dihati para
pelanggan. Dilihat dari segi harga (price), maskapai penerbangan AirAsia sampai
saat ini belum memiliki pesaing dalam hal penawaran harga tiket yang murah.
- Profil Pelanggan dan Perubahan Pasar
Semua penumpangnya adalah
kelas ekonomi, tidak ada penerbangan kelas premium atau bisnis. Untuk dapat
memberikan tariff rendah bagi penumpang, Air Asia .Tidak memberikan layanan catering,
di pesawat umumnya hanya disuguhkan air mineral.
- Hubungan dengan Pemasok
Air Asia telah bekerja sama
dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi
penerbangan dunia.
- Kreditor
AirAsia telah membangun
hubungan yang baik dengan kreditor. Hal ini terbukti pada saat harga saham
AirAsia sempat anjlok akibat salah satu pesawat jetnya hilang. Namun seoarang pendiri perusahaan riset
mengatakan bahwa investor dan kreditor akan tetap kuat di belakang AirAsia dan
CEO-nya Tony Fernandes, Yang mengubah maskapai itu menjadi maskapai penerbangan
bertarif rendah paling sukses di Asia.
- Pasar Tenaga Kerja
AirAsia memenuhi kebutuhan
armadanya, AirAsia merekrut awak seperti pramugari dan juga pilot yang berasal
dari sekolah – sekolah penerbangan yang ada.
5.4 Lingkungan Internal AirAsia
Lingkungan
internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut
dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan.
Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan kumpulan dari berbagai
macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang selanjutnya bisa digunakan
untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan
internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan
kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut lingkungan internal di
Air Asia :
5.4.1
Sumber Daya Manusia
AirAsia memiliki
180 pilot. Dari jumlah tersebut, sekitar 4 persen atau sekitar 7 orang adalah
pilot asing. Karena pilot local masih kurang dari yang dibutuhkan. Untuk
memenui tenaga pilot,AirAsia mengambil dari lulusan STPI Curug dan AirAsia juga
menggandeng Bali International Flight
Academy (BIFA).
Untuk melatih
tenaga kerja yang kompeten, beberapa siswa diberikan sebuah kontrak kerja agar
saat lulus dari BIFA dan STPI mereka langsung bergabung dengan AirAsia. Dalam
kontrak tersebut, AirAsia bersedia membayar separuh biaya pendidikan pilot
sampai mereka lulus. Pilot harus mengembalikan setengah biaya pendidikan itu
dengan mencicil dari gaji mereka di AirAsia.
Perekrutan dan
pelatihan yang diketat dilakukan oleh AirAsia. Diawali dengan Private Pilot License (PPL)
merupakan sertifikasi pribadi sebagai tanda bahwa wisudawan program pilot dan pelatihan
terbang yang terintegrasi sesuai standar Directorate General of Civil Aviation
yaitu standar yang diaplikasikan pada implementasi, pengontrolan dan
operasional penerbangan. Dilanjutkan dengan program Commercial Pilot
License (CPL) yaitu program pendidikan yang akan memberikan sertifikat layak
terbang. Calon siswa yang
mengikuti program ini harus mengikuti serangkaian tes penempatan sesuai standar International Civil
Aviation Organization (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) sebagai upaya
pembentukan profesional aviasi yang mengutamakan keselamatan dan keamanan
penumpang. Barulah lulusan program CPL adalah Pilot handal yang melayani kebutuhan
industri aviasi Air Asia.
Sedangkan
pramugara/pramugari menggunakan jasa dari perusahaan outsourcing atau agen tenaga
kerja yang menyediakan pramugara/pramugari handal. Mereka pun tetap didominasi
oleh tenaga kerja local. Hal ini sesuai dengan komitmen AirAsia untuk
memberikan dedikasi kepada Indonesia, memberdayakan kualitas SDM Indonesia.
AirAsia juga mengakomodasikan rute pesawat dengan baik. Contohnya, adanya ATC
yang dekat dengan lokasi penerbangan pesawat. ATC atau pemandu lalu lintas udara ( Air Traffic Controller, ATC)
adalah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara
terutama pesawat udara untuk mencegah antar pesawat
terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat
udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi, juga berperan
dalam pengaturan kelancaran arus lalu lintas, membantu pilot dalam
mengendalikan keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan pilot seperti
cuaca. Contohnya pesawat yang menuju Bali, akan dibantu oleh ATC dari Makassar
sehingga jalur komunikasi bisa lebih berjalan dengan lanacar.
AirAsia menjadi
maskapai berbiaya hemat pertama yang mendapatkan penghargaan “Awak Kabin
Terbaik di Asia” pada ajang bergengsi, World Travel Awards (Asia & Australasia)
2015 di Hong Kong. Pada penghargaan ini, AirAsia juga dinominasikan
selama empat tahun berturut-turut sebagai maskapai berbiaya hemat terbaik di
dunia. Pencapaian ini menunjukan bahwa AirAsia tidak hanya maskapai penerbangan
berbiaya hemat tapi juga maskapai yang memberikan nilai tinggi pada segi
pelayanannya.
5.4.2
Kompetensi Inti
·
Startegi
Manajemen
Air Asia
memfokuskan diri pada segmen dengan biaya terjangkau atau low cost carrier
(LCC). Strategi yang tepat sebegai costleadership
harus diiringi dengan pengandalian internal yang kuat. Untuk mencapai biaya
rendah dibutuhkan efisiensi tinggi di setiap bagian dari bisnis dan
mempertahankan kesederhanaan.
Seperti, tetap
menjaga kenyamanan pelanggan meskipun biaya-biaya operasi ditekan. Memberikan
upah yang sesuai bagi awak pesawat. Di mana pramugari juga membersihkan pesawat
untuk mengurangi tenaga kerja lebih. Namun, pramugari harus tetap terlihat
bersih dan ramah. Sehingga diperlukan pengendalian intern yang sesuai karena
banyak komponen yang harus diselaraskan.
Contoh lain,
adalah penekanan biaya untuk loket pembelian tiket dan karyawan yang melayani.
Di mana Air Asia menerapkan e-ticketing, penumpang dapat melakukan reservasi di
manapun karena pembelian dilakukan secara online dan di mana tarif dibayar
menggunakan kartu kredit. Dibutuhkan pengendalian teknologi agar sistem tidak down, pengaturan jadwal, pengaturan
tenaga kerja yang siap melayani dan sebagainya. Pengendalian intern yang baik
membawa Air Asia semakin maju, ditandai dengan penambahan rute perjalanan untuk
memperluas pangsa pasar dan unggul dalam pasar kompetitif.
- Strategi Pemasaran
Pemasaran
yang dilakukan cukup gencar seperti melalui media iklan di televisi atau
media lain baik di media cetak, terlebih
di internet
melalui official website yang memuat penawaran
harga yang ditawarkan Air Asia yang sangat murah. Sehingga terlihat customer touch point adalah mereka yang suka mobile, kelas menengah ke bawah, mementingkan
masalah harga. AirAsia juga banyak memiliki akun sosmed seperti twitter,
facebook, pinterest hingga snapchat.
Sedangkan
melalui media cetak seperti iklan edukatif AirAsia
adalah Iklan bertajuk Safety & Security Campaigne itu dibuat berseri di
majalah berita mingguan. Materi yang disampaikan bukan kalimat bombastis untuk
menarik perhatian orang, tapi sejumlah tips dan penjelasan kenapa ongkos naik
pesawat Air Asia bisa murah meriah,
bagaimana
maskapai ini merawat armada pesawatnya untuk menjamin keamanan dan keselamatan
penumpang. Dalam salah satu iklan bertajuk Pesawat Juga Butuh Spa, Air Asia menjelaskan
proses perawatan yang dijalani pesawat mereka. Ini menjadi
tanggapan miring tentang AirAsia.
·
Image Perusahaan
Image
AirAsia cukup baik, namun sebagian masyarakat mengira bahwa tiket yang murah
dapat menyebabkan keamanan yang kurang terjamin. Sempat terlihat saat Pesawat AirAsia QZ8501 yang
jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014
dengan rute pesawat Surabaya-Bali. Tony Fernandes begitu responsif saat AirAsia
mengalami krisis. Dia aktif di Twitter menunjukkan simpati, dan juga langsung
hadir ke rumah korban. Ini baik bagi mental bawahannya maupun korban, serta
tentu saja sinyal bagi pelanggan potensialnya untuk tetap percaya pada reputasi
manajemennya.
Ketika pesawat
AirAsia QZ8501 hilang, Tony Fernandes datang ke bandara, menghadapi "head
to head" dngan Menteri Perhubungan Jonan untuk memberikan keterangan.
Menjaga soliditas karyawannya untuk hadir, bukannya menghindari pandangan
negative mayoritas konsumen. Hal ini merupakan pelajaran bagi manajemen dan pemimpin
perusahaan lain yang perlu dicontoh. Jika CEO tidak merespon dengan cepat, maka
crew AirAsia bisa tidak tahan menghadapi massa. Karena, dorongan manajemen
inilah AirAsia masih bisa mempertahankan sitra perusahaan.
Selain
menunjukan simpati kepada korban, pihak AirAsia juga memenuhi tanggungjawabnya
untuk memberikan asuransi kepada 162 penumpang dan keluarga penumpang akan
tetap terlindungi sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Operasional
maskapai AirAsia tidak terpengaruh dengan kecelakaan pesawat tersebut dan tetap
berjalan dengan normal. AirAsia memberikan keterangan bahwa sebelum kecelakaan,
memang sedang terjadi cuaca buruk. Namun, satu bulan sebelum keberangkatan,
kondisi pesawat lolos dalam seleksi layak penerbangan. Banyak faktor yang dapat
menyebabkan kecelakaan sebuah pesawat, dan selama 30 tahun terakhir tidak ada
satupun CEO maskapai di dunia yang bisa memastikan tidak ada kecelakaan dalam
penerbangannya. Namun, AirAsia akan tetap menjaga kesalamatan dan kenyamanan
para penumpang.
- Jasa dan produk
Dominasi pesawat
yang digunakan oleh maskapai penerbangan adalah Boeing 737 dan AirBus A320.
Boeing sendiri merupakan buatan dari Amerika Serikat yang kualitasnya tidak
perlu diragukan. Sedangkan AirBus merupakan produk asal Perancis. Dari segi
avtur atau bahan bakar pesawat, AirBus lebih unggul dari pada Boeing dalam
jarak tempuh yang sama. Contohnya Garuda Indonesia untuk kelas Ekonomi
menggunakan AirBus dan Boeing untuk kelas utama. AirAsia sendiri semua
pesawatnya berasal dari AirBus yaitu pesawat yang memiliki daya tampung
sebanyak 150-180 orang.
AirAsia terus
memantau jalannya perawatan dan pemeliharaan pesawat mereka. Contohnya AirAsia
berkomitmen mementingkan keselamatan penumpang yaitu dengan selalu melakukan
pemeliharaan dan pengawasan yang baik. Satu bulan sebelum keberangkatan, pihak
AirAsia akan mengecek kelayakan pesawatnya. DEPANRI akan terus melakukan
pengawasan pelanggaran kelayakan kondisi pesawat dan jika tidak lolos maka
tidak diberi izin untuk melakukan penerbangan lagi seperti kasus Adam Air
setelah terjadi kecelakaan pada tahun 2007 dan terbukti mengabaikan maintenance pesawat. Jasa yang diberikan seperti on time performance,
keramahan, pelayanan pelanggan dengan baik.
- Customer Service Center
Melalui
official website AirAsia akan ditampilkan kantor penjualan di tiap kota operasi
mereka. Bisa juga melalui telepon yang disediakan juga untuk tiap kota operasi
mereka dan kebanyakan beroperasi selama 24 jam. Via internet juga bisa
dijangkau, yaitu melalui Askairasia baik di twitter, e-form, live-chat dengan
tagline “Hubungi kami kapan saja, kami siap mendengar”.
- Duta Brand
Maskapai
penerbangan AirAsia menunjuk David Foster, seorang musikus dunia pemenang
penghargaan Grammy sebanyak 16 kali sebagai duta brand global AirAsia. David
akan mempromosikan AirAsia kepada masyarakat untuk berbagai produk premium flex,
yang kembali menandakan kolaborasi maskapai dengan bintang kelas dunia. Sementara,
Foster menyambut baik kerja sama ini
Premium
Flex adalah salah satu produk AirAsia yang menawarkan fleksibilitas dan beragam
nilai tambahan yang berbeda 100 ribuan seperti bagasi gratis sampai 20 kg, makanan dalam
penerbangan dengan menu yang beragam, dan penumpang juga dapat mengganti waktu
dan tanggal keberangkatan selama dua kali dengan fasilitas pemilihan kursi.
Peluang Air Asia untuk masuk dalam industri global.
Untuk saat ini, Air Asia belum melayani rute ke Eropa. Namun peluang untuk
memperluas jalur penerbangan pasti luas. Hal ini, sesuai misi perusahaan yang
berkomitmen untuk menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Dengan
meningkatkan kualitas dan tingkat pengembalian pendapatan menuju pasar global
pun menjadi kemungkinan yang bisa diraih. Untuk saati ini, hanya Garuda
Indonesia yang mampu dan diberi izin untuk melakukan penerbangan ke Eropa.
Jika masuk dalam
industri global otomatis reputasi jasa penerbangan akan meningkat, dari luar
namun juga dari dalam negeri sendiri. Dengan bergeraknya suatu perusahaan dalam
globalisasi maka kepercayaan akan tumbuh dari konsumen kepada perusahaan
tersebut. Selain itu perusahaan akan lebih teruji dan mendapat brand image yang baik.
Selain mendapat
reputasi juga bisa sebagai cara untuk belajar dan menambah pengalaman mengenai
lingkungan penerbangan diluar negeri, dan mengenai lingkungan operasinya.
Selain itu juga bisa dapat mengeksploitasi sumber daya lain ataupun dalam
negeri, seperti tenaga kerja dan bahan baku dan tentunya meningkatkan penjualan
dan keuntungan seiring dengan
bertambahnya pangsa pasar. Namun yang mungkin menjadi kendala saati ini adalah
belum adanya pendanaan yang cukup besar untuk menambah rute perjalanan ke
Eropa. Sehingga Air Asia membutuhkan waktu untuk menjaga pengendalian seperti
sekarang agar kedepannya dapat melakukan ekspansi.
5.5
Analisis SWOT
5.5.1
Strength
- Brand
image sebagai trendsetter penerbangan harga tiket yang murah, image ini
sudah tertanam di sebagian besar masyarakat Indonesia.
- Kekuatan
dari Airasia adalah kemampuan nya dalam mengelola penerbangan dengan harga
yang murah dengan kualitas layanan standart.
- Menembus
dan merangsang pasar potensial melalui promo tiket.
- Tipe
single armada A320 meminimalkan biaya pemeliharaan dan mudah untuk dioperasikan pilot
- Memiliki
kemudahan pembayaran melalui kartu debit atau kredit
- Staf multi-terampil berarti bekerja secara efisien
dan efektif
5.5.2
Weakness
1.
Layanan
dibatasi oleh tarif yang rendah
2.
Terbatasnya
jumlah sumber daya manusia sehingga tidak mampu menangani kejadian diluar
kendali perusahaan
3.
Lokasi
bandara sekunder yang kurang strategis
4.
Beberapa kalangan masyarakat
meragukan penerbangan murah terkait keamanan penerbangan.
5.5.3
Opportunities
- Kondisi geografik di Indonesia yang memiliki
banyak pulau, membuat kebutuhan akan sarana transportasi udara masih
sangat tinggi.
- Penerbangan jarak jauh adalah tantangan untuk
mendapatkan pasar pangsa pasar yang
belum terjangkau.
5.5.4
Threats
- Maskapai dengan layanan penuh mulai memangkas
biaya untuk dapat bersaing
- Masuknya penerbangan murah lainnya ke pasar
- Kecelakaan, serangan teroris, dan bencana dapat
mempengaruhi kepercayaan pelanggan
- Peraturan Penerbangan dan kebijakan pemerintah
- Sistem gangguan karena bergantung pada penjualan
secara online
5.6
Strategi AirAsia
Air Asia
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri penerbangan yang
telah menerapkan strategi penerapan harga murah (low cost carrier/LCC) dibandingkan dengan kompetitornya. Air Asia mampu
memberikan tarif rendah kepada pelanggannya dengan tetap menjaga kualitas
pelayanan, safety (keselamatan dan
keamanan), on time performance, dan profitability. Menurut Air
Asia, kunci untuk memberikan tarif rendah adalah secara konsisten menjaga biaya
rendah. Mencapai biaya rendah membutuhkan efisiensi yang tinggi
dalam setiap bagian dari bisnis dan menjaga kesederhanaan. Oleh
karena itu setiap proses sistem harus menggabungkan praktek-praktek industri
terbaik.
Air Asia menerapkan prinsip low cost carrier dengan
melihat peluang bahwa penumpang pesawat terbang tidak membutuhkan makanan dalam
penerbangan jarak dekat, pemilihan tempat duduk, dan proses pembelian tiket
yang terlalu rumit. Namun yang mereka
butuhkan ialah ketepatan waktu dalam berangkat dan sampai ke tujuan. Oleh
karena itu, Air Asia keluar dari industri penerbangan pada umumnya dimana pada
industri ini biasanya menawarkan pelayanan yang eksklusif dengan harga tiket yang
mahal. Tetapi Air Asia justru menawarkan harga tiket yang lebih murah daripada
maskapai penerbangan lain. Selain itu, Air Asia juga menerapkan proses
pembelian tiket secara mudah dan cepat melalui sistem online. Dengan demikian, Air
Asia mampu keluar dari persaingan industri penerbangan dan masuk ke dalam blue
ocean strategy.
Blue Ocean Strategy
pada dasarnya merupakan sebuah
cara yang bisa dilakukan para pengusaha untuk menaklukan pesaingnya dengan
menciptakan sebuah produk yang inovatif. Biasanya, produk yang ditawarkan
memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan nilai tambah yang belum pernah
dimiliki kompetitor lain. Dengan menerapkan blue ocean
strategy dalam
menjalankan bisnisnya, diharapkan para pengusaha maupun pelaku pasar bisa
menciptakan sebuah ruang baru yang cukup potensial dan mendatangkan keuntungan
yang cukup besar.
Untuk menjalankan bisnisnya dengan blue ocean strategy,
Air Asia menerapkan prinsip Low Cost Carrier (LCC) dengan komponen-komponen
utamanya sebagai berikut :
1.
Frekuensi terbang yang tinggi
Frekuensi terbang yang
tinggi bertujuan untuk kenyamanan bagi para penumpang. Masa perputaran pesawat
Air Asia adalah 25 menit, dimana merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga
mampu menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi dengan biaya makin rendah dan
produktivitas yang makin meningkat.
2.
Tidak ada
embel-embel lain, seperti :
Ø Tidak ada
makanan dan minuman gratis. Para penumpang dapat membeli makanan dan minuman
sendiri dengan harga terjangkau di dalam pesawat.
Ø Tidak
ada tempat duduk yang ditetapkan. Para penumpang menerima boarding pass yang umum dan mereka nantinya harus menempati tempat
duduk manapun yang tersedia.
Ø Tidak ada
tiket penerbangan. Para penumpang tidak perlu khawatir untuk membawa tiket
sebelum melakukan perjalanan. Ini juga lebih efisiensi untuk perusahaan
penerbangan karena tidak ada lagi biaya kertas, print, dan distribusi.
Ø Tidak ada
pengembalian uang. Air Asia tidak memberi keringanan
bagi calon penumpang yang tidak datang saat penerbangan tiba dan tidak
menawarkan pengembalian uang tiket untuk penerbangan yang terlewatkan.
3.
Beroperasi dengan efektif, yaitu dengan membuat proses sesederhana mungkin, seperti :
Ø Pesawat
terbang berjenis tunggal
Baik
pilot, pramugari/pramugara, mekanik dan personil pelaksana hanya mengkhususkan
diri untuk satu jenis pesawat terbang. Hal ini dilakukan guna menghemat biaya
pelatihan ulang bagi para staf, maupun untuk pengetahuan dan keterampilan
mengoperasikan dan memelihara beragam jenis pesawat terbang.
Ø Tempat
duduk berkelas tunggal
Maskapai
ini hanya menyediakan satu jenis kelas tempat duduk, yaitu kelas satu dan para
penumpang dibebaskan untuk memilih tempat duduk manapun.
Ø Karyawannya
melakukan multi role dalam
pekerjaannya
Untuk menghemat anggaran, Air Asia melakukan efektivitas
karyawan dengan multi role dalam
pekerjaannya yaitu pilot dan pramugari juga melakukan
tugas kebersihan sebagai cleaning
services.
4.
Fasilitas
bandara sekunder
Air
Asia beroperasi dari bandara sekunder karena lebih murah dibandingkan dengan
bandara utama yang lebih besar. Selain itu, bandara sekunder juga tidak begitu
padat dan masa perputaran pesawat terbang jauh lebih singkat.
5.
Jaringan
poin ke poin
Air
Asia menerapkan jaringan poin ke poin yang sederhana. Hampir seluruh
penerbangan maskapai ini berjarak tempuh pendek yaitu sekitar 3 jam
penerbangan. Tidak ada pengaturan yang dilakukan untuk kemungkinan pemindahan
penerbangan dari satu penerbangan ke penerbangan lain.
6.
Sistem
distribusi andalan
Air Asia berusaha menerapkan sistem
saluran distribusi dengan sesederhana mungkin, seperti :
Ø Penjualan
tiket melalui internet
Sebagian besar penjualan tiket dilakukan melalui situs web maskapai Air Asia, dimana tarif dibayar dengan
menggunakan kartu kredit.
Ø
Hanya memiliki
sedikit kantor penjualan
Air Asia hanya mendirikan sebuah call center karena mereka yakin dengan
cara ini dapat memberikan hasil penjualan yang sepadan. Selain itu, Air Asia
juga tidak terpaku untuk memiliki kantor penjualan di kawasan mewah kota.
Ø
Menghindari
penjualan tiket melalui agen perjalanan
Air Asia berusaha menghindari penjualan tiket
melalui agen perjalanan. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya komisi bagi
agen perjalanan, yang akan berdampak pada harga tiket yang jauh lebih mahal.
Ø
Call Center
Penjualan tiket hanya dapat dilakukan melalui
telepon. Ini merupakan cara sederhana dan efektif dari segi biaya.
Dalam menciptakan pasarnya di Asia,
Air Asia sangat cermat melakukan strategi penetrasi harga yang sangat murah dan
diikuti dengan promo-promo yang mereka tawarkan. Adapun strategi bisnis Air Asia untuk
merebut pasar adalah sebagai berikut :
1.
Memperkuat armada
Hingga saat
ini, armada yang dimiliki Air Asia memang masih kalah jika dibandingkan dengan
maskapai penerbangan lainnya. Namun maskapai ini tidak tertarik untuk membeli
pesawat baru. Penambahan pesawat ini dilakukan untuk menghubungkan Air Asia
dengan daerah-daerah tujuannya yang berada di berbagai negara.
2.
Menambah rute penerbangan
Selain
mendatangkan pesawat baru untuk memperkuat armadanya, strategi lain adalah
penambahan rute penerbangan lokal maupun internasional.
3.
Mengadakan promosi tiket
Salah satu
strategi bisnis Air Asia untuk menguasai pasar penerbangan murah adalah dengan
melakukan promosi tiket karena hingga saat ini tiket penerbangan murah masih
menjadi daya tarik bagi penumpang.
4.
Meningkatkan kualitas pelayanan
Air Asia
berusaha meningkatkan kualitas pelayanan khususnya tingkat keamanan dan
kenyamanan bagi calon penumpang. Air Asia akan berusaha untuk meningkatkan On Time Performance (OTP) untuk
kenyamanan bagi calon penumpang.
5.
Melakukan strategi pemasaran
Air Asia
menerapkan sistem penjualan tiket melalui internet dan bekerja sama dengan
penyedia kartu kredit. Selain itu, Air Asia juga membangun sedikit kantor
penjualan dan tidak bekerjasama dengan agen travel. Tiket juga bisa dibeli
melalui call centre.
6
BAB III PENUTUP
6.1
Kesimpulan
AirAsia (2001) adalah maskapai penerbangan murah asal Malaysia yang
berkantor pusat di Kuala Lumpur. Untuk di
Indonesia, maskapai penerbangan ini berafiliasi dengan maskapai penerbangan AWAIR
(Air Wagon International) adalah sebuah maskapai penerbangan
berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Seiring perjalanannya AWAIR pun berganti nama
menjadi PT Indonesia Air Asia. Dengan tagline “Now
Everyone Can Fly“, Air Asia melayani kota-kota utama di 11 negara Asia, dengan CEO bernama Tony Fernandes.
Lingkungan
eksternal perusahaan seperti lingkungan jauh, lingkungan industri dan
lingkungan yang dekat dengan AirAsia. Lingkungan eksternal hanya sedikit
mmebawa pengaruh bagi AirAsia. Sedangkan, lingkungan internal membawa pengaruh
bagi perusahaan seperti SDM, kompetensi inti yang dimiliki.
Kami
menganilisis SWOT PT Indonesia AirAsia dan memang kekuatan dari segi biaya
membuat AirAsia menjadi unggul. Masyarakat yang menekankan biaya murah untuk
berpergian dan pebisnis yang sering mobile
ceenderung menjadi target pasar AirAsia.
Strategi
yang dipilih oleh AirAsia yaitu low cost
carier dapat diimplementasikan dengan baik. Industri berusaha menekan biaya
operasi yang wajar. Sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang juga tidak
diabaikan karena penekanan biaya, agar boarding
ticket menjadi murah.
6.2
Saran
AirAsia perlu meningkatkan kualitas agar kelemahan
industri seperti pengurangan pelayanan dapat semakin diminimalisasi. Atau
dengan membuka kelas ekonomi dan utama. Namun, keduanya tetap berbiaya rendah,
bedanya kelas ekonomi lebih mahal tetapi tidak terpaut banyak diiringi dengan
peningkatan pelayanan. AirAsia bisa juga tetap menerapkan LCC dan menambah rute
perjalanan. Sehingga, pilihan perjalanan semakin diperluas. Dengan strategi
yang tepat, keuntungan AirAsia dan kepuasaan masyarakat akan terus bertambah.
7
DAFTAR PUSTAKA
(John & Richard, 2013)
No comments:
Post a Comment