Saturday, 7 May 2016

Analisis Manajemen Strategik

TUGAS MANAJEMEN STRATEGIK

Analisis Manajemen Strategik PT Indonesia AirAsia


Disusun oleh :
1.    Aini Musfiroh                   (12030114120063)
2.    Anna Lasturi                      (12030114130154)
3.    Diah Riskanah                   (12030114120093)
4.    Ervita Faulia  DA              (12030114120050)
5.    Yosefina Rossa                 (12030114120118)




Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto SH, Tembalang Semarang
Telp. (024) 76486851, 76486853 Fax. (024) 76486852


1         KATA PENGANTAR



Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pemikiran demi terselesaikannya makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan.

            Kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.

          Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini. Terima kasih.




Penulis


4         BAB I
PENDAHULUAN


4.1       Latar Belakang

Masuknya maskapai penerbangan murah asal Malaysia, AirAsia di Indonesia pada 2004 lalu telah meramaikan langit Indonesia. Maskapai ini terbilang jeli melihat potensi pasar penerbangan Indonesia yang semakin besar. Khususnya pasar penerbangan murah yang menjadi idola seiring makin besarnya kelompok masyarakat kelas menengah.
Persaingan penerbangan murah atau Low Cost Carrier semakin ketat. Di sektor penerbangan murah ada Lion Air, AirAsia, hingga Citilink. Meski banyak maskapai penerbangan murah tidak membuat AirAsia gentar untuk mencapai target bisnisnya.
AirAsia memang terkenal dengan harga tiket yang lebih terjangkau dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya. Ada banyak keunggulan yang dimiliki oleh maskapai penerbangan ini apalagi dengan harga tiket yang terjangkau, tentu AirAsia memiliki cukup banyak penumpang. Sekalipun AirAsia menawarkan harga yang sangat murah namun maskapai penerbangan ini bukan berarti menjadi maskapai penerbangan yang murahan.
AirAsia adalah salah satu pemenang penghargaan ‘Skytrax’s ‘World’s Best Low-Cost Airline’ (Maskapai Berbiaya Rendah Terbaik Dunia) selama 7 tahun berturut-turut. Untuk mencapai posisinya saat ini AirAsia menyiapkan berbagai strategi untuk merebut pasar. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “ Analisis Manajemen Strategik PT Indonesia AirAsia”.

read more

4.2       Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
  1. Bagaimana visi, misi dan tujuan perusahaan?
  2. Bagaimana lingkungan eksternal dapat memengaruhi perusahaan?
  3. Bagaimana lingkungan internal dapat memengaruhi perusahaan?
  4. Apa analisis SWOT dari maskapai penerbangan Air Asia?
  5. Strategi apa yang digunakan oleh maskapai penerbangan Air Asia?

4.3        Tujuan Penulisan

Adapun yang menjadi tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
  1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Strategik
  2. Untuk memberikan informasi sejarah visi misi dan nilai-nilai maskapai penerbangan AirAsia
  3. Untuk mengetahui strategi yang diterapkan maskapai penerbangan AirAsia



read more












5         BAB II
PEMBAHASAN

5.1       Profil Perusahaan

Air Asia adalah maskapai penerbangan murah asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur. Air Asia telah dinobatkan sebagai maskapai terbaik penerbangan bertarif rendah di dunia dan pelopor perjalanan berbiaya rendah di Asia.
Pada awalnya maskapai penerbangan ini dimiliki oleh Pemerintah Malaysia dibawah nama DRB-HICOM. Namun, karena manajemen dan kegiatan operasional yang tidak efisien, maka maskapai tersebut mengalami kerugian yang sangat besar, sehingga mengalami kebangkrutan. Keinginan Pemerintah Malaysia untuk menutup kegiatan operasional AirAsia, disambut oleh seorang eksekutif ternama dari Perusahaan Time Warner, yaitu Datuk Tony Fernandes. Ia menjadikannya sebagai sebuah peluang untuk menghidupkan dan memperbaiki kembali manajemen AirAsia. Saham AirAsia tersebut kemudian ia beli dari Pemerintah Malaysia pada 2 Desember 2001.
Sesuai namanya, saham maskapai ini tidak hanya dimiliki oleh Malaysia saja, namun dimiliki juga oleh Singapura, Thailand, dan Indonesia. Untuk di Indonesia, maskapai penerbangan ini berafiliasi dengan maskapai penerbangan AWAIR (Air Wagon International) adalah sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Seiring perjalanannya AWAIR pun berganti nama menjadi PT Indonesia Air Asia. Dengan tagline “Now Everyone Can Fly“, Air Asia melayani kota-kota utama di 11 negara Asia.
AirAsia adalah salah satu pemenang penghargaan dan penerbangan bertarif rendah terbesar di Asia yang berkembang pesat sejak tahun 2001. Dengan armada 72 pesawat, AirAsia terbang ke lebih dari 61 tujuan domestik dan internasional dengan 108 rute, dan beroperasi lebih dari 400 penerbangan setiap hari.Dengan jaringan rute yang membentang dilebih dari 20 negara, AirAsia terus


membuka jalan bagi penerbangan berbiaya terjangkau lewat solusi inovatif, proses efisien dan pendekatan yang baru dalam usaha ini.
Bersama anak-anak perusahaan seperti AirAsia X, Thai AirAsia, Indonesia AirAsia dan Philippines’ AirAsia Inc. AirAsia percaya pada tanpa embel-embel, kerumitan-bebas, konsep bisnis tarif rendah dan merasa bahwa menjaga biaya rendah membutuhkan efisiensi yang tinggi dalam setiap bagian dari bisnis. Melalui filosofi perusahaan “Now everyone can fly“, AirAsia telah memicu sebuah revolusi dalam perjalanan udara dengan lebih banyak orang di seluruh wilayah memilih AirAsia sebagai pilihan yang mereka sukai untuk transportasi.

5.2        Visi, Misi dan Value

Dalam hal pencapaian suatu tujuan di perlukan suatu perencanaan dan tindakan nyata untuk dapat mewujudkannya, secara umum bisa di katakan bahwa visi dan misi adalah suatu konsep perencanaan yang disertai dengan tindakan sesuai dengan apa yang di rencanakan untuk mencapai tujuan.
Visi merupakan sebuah pernyataan yang menyajikan maksud strategis perusahaan yang memfokuskan energi dan sumber daya perusahaan pada pencapaian masa depan yang di inginkan. Sedangkan misi adalah sebuah tujuan khusus yang disusun sebagai bagian perusahaan dan elemen lainnya yang jenisnya mengidentifikasikan ruang lingkup operasi dalam produk, pasar, dan teknologi yang digunakan. Oleh karena itu tak perlu ditanyakan lagi, bahwa peranan visi dan misi perusahaan sangatlah penting.
Berikut ini adalah visi misi dan nilai-nilai yang akan di capai Air Asia dalam kegiatan operasionalnya:
Ø  Visi
Menjadi maskapai penerbangan berbiaya hemat di Asia dan melayani 3 juta orang yang sekarang dilayani dengan konektivitas yang kurang baik dan tarif yang mahal.
            Visi AirAsia menyatakan tentang tujuan perusahaan yang diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Dalam menyatakan visi tersebut AirAsia menggunakan bahasa yang sederhana dan berorientasi langsung pada sasaran yang ingin dicapai perusahaan.
Ø  Misi
  • Menjadi perusahaan terbaik untuk bekerja, di mana para karyawan dianggap sebagai anggota keluarga besar
  • Menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global
  • Mencapai tarif terhemat sehingga semua orang bisa terbang dengan AirAsia
  • Mempertahankan produk berkualitas tinggi, menggunakan teknologi untuk mengurangi pembiayaan dan meningkatkan kualitas layanan
Pernyataan misi AirAsia mencangkup tujuan atau alasan eksistensi perusahaan yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat, yaitu mencapai biaya termurah hingga semua orang dapat terbang bersama AirAsia sementara menjaga kualitas tertinggi, memanfaatkan teknologi untuk mengurangi biaya juga meningkatkan layanan. Dalam menyatakan misi tersebut AirAsia menggunakan bahasa yang ringkas dan jelas, fleksible dan berorientasi pada pencapaian visi.
Ø  Nilai-nilai
  • SENANG
    Senang artinya kami menikmati hidup. Kami tertawa riang, tersenyum lebar, dan dapat menjadi diri sendiri Kami adalah sekelompok orang yang senang bersosialisasi dan menikmati berbagi ide dan solusi untuk membuat segalanya lebih baik. Lagipula, kesenangan memang sebaiknya disebarkan.
  • PEDULI
    Kepedulian adalah perasaan yang hangat dan ramah, maka kami memanjakan tamu dengan berbagai cara supaya mereka merasa nyaman.
  • BERSEMANGAT
    Bersemangat artinya melangkah lebih jauh untuk mencapai tujuan yang lebih besar daripada tujuan kami sekarang ini. Katanya, orang yang bersemangat dapat mengubah dunia dan itulah yang kami pegang teguh dalam hati kami.
  • PENUH INTEGRITAS
    Kami percaya bahwa segala hal yang patut dilakukan, lakukanlah dengan serius. Intinya bertindak hal yang benar setiap saat.
  • SADAR SELAMAT
    Penerbangan yang aman adalah yang membahagiakan. Keselamatan penumpang adalah prioritas, sehingga kami bekerja dengan hati-hati. Karena setiap kali ada hal yang menyangkut keselamatan, semua hal kecil akan kami perhatikan.
  • BEKERJA KERAS
    Artinya dalam satu tim, bekerja bersama untuk mencapai tujuan utama. Baik memenuhi waktu pertukaran penerbangan 25 menit atau memastikan Anda membayar tiket penerbangan termurah ke tempat tujuan, segalanya kami lakukan sebagai tim. Semua untuk satu. Satu untuk semua.
Nilai-nilai bersama akan  membentuk keyakinan inti yang menentukan budaya internal perusahaan. Nilai sebagai panduan untuk mencapai keunggulan dalam pemikiran dan tindakan. Dengan penerapan nilai-nilai ini hingga menjadi sebuah budaya internal perusahaan akan memungkinkan untuk mencapai tujuan perusahaan.
Dari pemaparan visi misi dan nilai- nilai AirAsia diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa tanpa adanya visi dan misi perusahaan yang saling bersinergi, mustahil rasanya bila sebuah perusahaan dapat berjalan. Bagi AirAsia pun tidak terkecuali harus mendefinisikan visi dan misi yang jelas dan dapat diraih, sebagai suatu tujuan bersama.


5.3       Lingkungan Eksternal AirAsia


Lingkungan  eksternal adalah factor-faktor diluar kendali yang mempengaruhi perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.
Lingkungan eksternal dibagi menjadi:
  1. Lingkungan eksternal jauh
  2. Lingkungan eksternal industri
  3. Lingkungan eksternal operasi

5.3.1        Lingkungan Eksternal Jauh

  • Ekonomi
Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian dimana suatu perusahaan beroperasi. Suku bunga utama, tingkat inflasi, dan tren pertumbuhan penduduk nasional bruto, ketersediaan kredit, tingkat pendapatan bersih sesudah pajak, dan kecendrungan konsumsi.
Misalnya faktor tingkat inflasi yang terjadi. Di tengah tingkat inflasi yang tinggi dimana harga barang ataupun jasa cenderung meningkat. Masyakat akan terdorong untuk membeli jasa dengan harga yang lebih murah. Hal ini akan menguntungkan bagi Air Asia sebagai maskapai yang menerapkan strategi tariff terendah (Low Cost Carrier). Sehingga akan berdampak pada meningkatnya pendapatan bersih yang mereka terima.
Selian itu, kecenderungan pola konsumsi masyarakat juga telah memberikan dampak positif bagi AirAsia. Masyarakat yang memiliki kecenderungan konsumsi berhemat akan memilih barang/ jasa dengan harga murah. Dengan strategi Low Cost Carrier yang dimiliki AirAsia akan menarik perhatian masyarakat yang memiliki pola konsumsi berhemat. Sehingga secara tidak langsung mempengaruhi pendapatan mereka.
Kendati pelemahan nilai tukar mata uang terhadap dolar AS mulai berdampak pada bisnis penerbangan, khususnya di Indonesia, pasar penerbangan berbiaya rendah (low cost carrier) tetap akan bertahan dan masih potensial pada masa yang akan datang.  Depresiasi Rupiah cukup berdampak pada tingginya biaya operasional (yang rata-rata pengeluaran dengan dolar AS) sehingga maskapai harus melakukan efisiensi. Namun AirAsia akan tetap konsisten dan tetap berkomitmen dengan konsep efisiensi, namun tidak berarti murahan. Karena itu, AirAsia hanya fokus pada urusan layanan sebagai core bisnis AirAsia.
  • Sosial
Faktor  sosial yang mempengaruhi suatu perusahaan meliputi kepercayaan, nilai, sikap, opini dan gaya hidup masyarakat dalam lingkungan eksternal perusahaan. Ketika sikap sosial berubah,  permintaan akan berbagai jenis pakaian, buku, aktivitas, waktu luang, dan seterusnya pun berubah.
Gaya hidup masyarakat di Indonesia cenderung memilih barang/ jasa dengan harga murah. Berangkat dari hal tersebut AirAsia menerapkan strategi tariff yang murah. Sehingga di harapkan masyarakat dari segala golongan dapat menggunakan AirAsia sebagai pilihan maskapai penerbangan.
  • Politik
Arah dan stabilitas faktor politik merupakan pertimbangan utama manajer dalam merumuskan strategi perusahaan. Batasan politik yang dikenakan pada perusahaan biasanya diberlakukan melalui keputusan perdagangan yang adil, undang-undang anti monopoli, program pajak, aturan upah minimum, kebijakan polusi dan penentun harga, penambahan administrasi, dan berbagai tindakan lain.
Misalnya, AirAsia memperoleh 49% saham maskapai penerbangan AirAsia di India, yang merupakan batas maksimum yang diizinkan oleh pemerintah India pada waktu itu. Awalnya, AirAsia berkomitmen untuk berinvestasi hingga US $ 50 juta untuk maskapai baru. Operasi akan dimulai di Chennai, memperluas jaringan di seluruh India Selatan, di mana AirAsia telah mengoperasikan penerbangan dari Malaysia dan Thailand .
  • Teknologi
Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang mempengaruhi industrinya. Untuk mendukung strategi Low Cost Carriernya, Air Asia melakukan penjualan langsung, tidak melalui travel agent, dan tidak menggunakan Channel Distribusi GDS (Global Distribution System) seperti Abacus,Galileo, dll. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan teknologi  call center dan internet untuk me-minize cost channel distribusi.
Bagian terbesar penjualan (±65%) dilakukan melalui situs web maskapai AirAsia, dimana tarif dibayar dengan menggunakan kartu kredit. Cara ini merupakan saluran distribusi yang paling efektif dari segi biaya. 

5.3.2        Lingkungan Eksternal Industri

  • Ancaman dari Pendatang Baru
Berhubungan dengan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi perusahaan untuk memasuki suatu industry. AirAsia dalam menciptakan pasarnya di Asia sangat cermat melakukan strategi penetrasi harga yang sangat murah yang diikuti dengan promo-promo yang mereka tawarkan. Stigma bahwa berlibur dengan menggunakan pesawat itu mahal pun sirna ketika penawaran yang ditawarkan AirAsia mendapatkan sambutan yang positif dan antusiasme yang tinggi dari target audience yang melihat iklan maupun merasakan dampak promosi yang gencar dilakukan oleh AirAsia. Berlibur pun kini dipandang sudah menjadi suatu keharusan bagi sebagian orang setelah melihat murahnya harga tiket penerbangan yang ditawarkan AirAsia.
Strategi lain yang diambil AirAsia untuk menancapkan kuku bisnisnya di Indonesia adalah masuk ke pasar modal, yakni BEI. AirAsia melakukan penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO). Langkah IPO tersebut untuk menunjang ekspansi perseroan yang berencana meningkatkan pendapat dari tahun-tahun yang lalu.
  • Kekuatan Pemasok
Air Asia telah bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.
  • Produk atau jasa substitusi
Untuk orang- orang yang memiliki mobilitas yang jauh misalnya antar pulau bahkan antar benua, jasa penerbangan merupakan pilian yang dinggap sesuai karena dapat menghemat waktu temuh ketimbang menggunakan transportasi darat.
  • Kekuatan tawar menawar pembeli
Terlepas dari si calon penumpang muncul atau tidak, biaya penerbangan yang dikeluarkan maskapai adalah sama. LCC tidak memberi keringanan bagi calon penumpang yang tidak muncul dan tidak menawarkan pengembalian uang tiket untuk penerbangan yang terlewatkan.  
AirAsia yakin para pelanggan mereka akan setia pada tarif AirAsia yang rendah, jadi tak perlu mengadakan program frequent flyer atau program bagi pelanggan yang paling sering terbang bersama AirAsia.
  • Persaingan antar perusahaan yang telah ada
Dengan banyaknya maskapai penerbangan yang ingin menyamai AirAsia, seperti Tiger Air, sehingga kemungkinan besar ini akan menjadi ancaman bagi AirAsia.

5.3.3        Lingkungan Eksternal Operasi 

  • Posisi Kompetitif
AirAsia telah datang lebih awal dibandingkan dengan maskapai lainnya ini tentunya berdampak baik bagi AirAsia, sebab dengan ini AirAsia akan lebih mendapatkan tempat dihati para pelanggan. Dilihat dari segi harga (price), maskapai penerbangan AirAsia sampai saat ini belum memiliki pesaing dalam hal penawaran harga tiket yang murah.
  • Profil Pelanggan dan Perubahan Pasar
Semua penumpangnya adalah kelas ekonomi, tidak ada penerbangan kelas premium atau bisnis. Untuk dapat memberikan tariff rendah bagi penumpang, Air Asia .Tidak memberikan layanan catering, di pesawat umumnya hanya disuguhkan air mineral.
  • Hubungan dengan Pemasok
Air Asia telah bekerja sama dengan penyedia perawatan paling terkenal di dunia dan mematuhi standar operasi penerbangan dunia.


  • Kreditor
AirAsia telah membangun hubungan yang baik dengan kreditor. Hal ini terbukti pada saat harga saham AirAsia sempat anjlok akibat salah satu pesawat jetnya hilang.  Namun seoarang pendiri perusahaan riset mengatakan bahwa investor dan kreditor akan tetap kuat di belakang AirAsia dan CEO-nya Tony Fernandes, Yang mengubah maskapai itu menjadi maskapai penerbangan bertarif rendah paling sukses di Asia.
  • Pasar Tenaga Kerja
AirAsia memenuhi kebutuhan armadanya, AirAsia merekrut awak seperti pramugari dan juga pilot yang berasal dari sekolah – sekolah penerbangan yang ada.

5.4       Lingkungan Internal AirAsia

Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam organisasi tersebut dan secara formal memiliki implikasi yang langsung dan khusus pada perusahaan. Perusahaan sendiri sesuai konsep masa kini merupakan kumpulan dari berbagai macam sumber daya, kapabilitas dan kompetensi yang selanjutnya bisa digunakan untuk membentuk market position tertentu. Dengan demikian analisis lingkungan internal akan meliputi analisis mengenai sumber daya manusia, kapabilitas dan kompetensi inti yang dimiliki oleh perusahaan. Berikut lingkungan internal di Air Asia :

5.4.1        Sumber Daya Manusia

AirAsia memiliki 180 pilot. Dari jumlah tersebut, sekitar 4 persen atau sekitar 7 orang adalah pilot asing. Karena pilot local masih kurang dari yang dibutuhkan. Untuk memenui tenaga pilot,AirAsia mengambil dari lulusan STPI Curug dan AirAsia juga menggandeng Bali International  Flight Academy (BIFA).
Untuk melatih tenaga kerja yang kompeten, beberapa siswa diberikan sebuah kontrak kerja agar saat lulus dari BIFA dan STPI mereka langsung bergabung dengan AirAsia. Dalam kontrak tersebut, AirAsia bersedia membayar separuh biaya pendidikan pilot sampai mereka lulus. Pilot harus mengembalikan setengah biaya pendidikan itu dengan mencicil dari gaji mereka di AirAsia.
Perekrutan dan pelatihan yang diketat dilakukan oleh AirAsia. Diawali dengan Private Pilot License (PPL) merupakan sertifikasi pribadi sebagai tanda bahwa wisudawan program pilot dan pelatihan terbang yang terintegrasi sesuai standar Directorate General of Civil Aviation yaitu standar yang diaplikasikan pada implementasi, pengontrolan dan operasional penerbangan. Dilanjutkan dengan program Commercial Pilot License (CPL) yaitu program pendidikan yang akan memberikan sertifikat layak terbang. Calon siswa yang mengikuti program ini harus mengikuti serangkaian tes penempatan sesuai standar International Civil Aviation Organization (Organisasi Penerbangan Sipil Internasional) sebagai upaya pembentukan profesional aviasi yang mengutamakan keselamatan dan keamanan penumpang. Barulah lulusan program CPL adalah Pilot handal yang melayani kebutuhan industri aviasi Air Asia.
Sedangkan pramugara/pramugari menggunakan jasa dari perusahaan outsourcing atau agen tenaga kerja yang menyediakan pramugara/pramugari handal. Mereka pun tetap didominasi oleh tenaga kerja local. Hal ini sesuai dengan komitmen AirAsia untuk memberikan dedikasi kepada Indonesia, memberdayakan kualitas SDM Indonesia. AirAsia juga mengakomodasikan rute pesawat dengan baik. Contohnya, adanya ATC yang dekat dengan lokasi penerbangan pesawat. ATC atau pemandu lalu lintas udara ( Air Traffic Controller, ATC) adalah profesi yang memberikan layanan pengaturan lalu lintas di udara terutama pesawat udara untuk mencegah antar pesawat terlalu dekat satu sama lain, mencegah tabrakan antarpesawat udara dan pesawat udara dengan rintangan yang ada di sekitarnya selama beroperasi, juga berperan dalam pengaturan kelancaran arus lalu lintas, membantu pilot dalam mengendalikan keadaan darurat, memberikan informasi yang dibutuhkan pilot seperti cuaca. Contohnya pesawat yang menuju Bali, akan dibantu oleh ATC dari Makassar sehingga jalur komunikasi bisa lebih berjalan dengan lanacar.
AirAsia menjadi maskapai berbiaya hemat pertama yang mendapatkan penghargaan “Awak Kabin Terbaik di Asia” pada ajang bergengsi, World Travel Awards (Asia & Australasia) 2015 di Hong Kong.  Pada penghargaan ini, AirAsia juga dinominasikan selama empat tahun berturut-turut sebagai maskapai berbiaya hemat terbaik di dunia. Pencapaian ini menunjukan bahwa AirAsia tidak hanya maskapai penerbangan berbiaya hemat tapi juga maskapai yang memberikan nilai tinggi pada segi pelayanannya.

5.4.2        Kompetensi Inti

·         Startegi Manajemen
Air Asia memfokuskan diri pada segmen dengan biaya terjangkau atau low cost carrier (LCC). Strategi yang tepat sebegai costleadership harus diiringi dengan pengandalian internal yang kuat. Untuk mencapai biaya rendah dibutuhkan efisiensi tinggi di setiap bagian dari bisnis dan mempertahankan kesederhanaan.
Seperti, tetap menjaga kenyamanan pelanggan meskipun biaya-biaya operasi ditekan. Memberikan upah yang sesuai bagi awak pesawat. Di mana pramugari juga membersihkan pesawat untuk mengurangi tenaga kerja lebih. Namun, pramugari harus tetap terlihat bersih dan ramah. Sehingga diperlukan pengendalian intern yang sesuai karena banyak komponen yang harus diselaraskan.
Contoh lain, adalah penekanan biaya untuk loket pembelian tiket dan karyawan yang melayani. Di mana Air Asia menerapkan e-ticketing, penumpang dapat melakukan reservasi di manapun karena pembelian dilakukan secara online dan di mana tarif dibayar menggunakan kartu kredit. Dibutuhkan pengendalian teknologi agar sistem tidak down, pengaturan jadwal, pengaturan tenaga kerja yang siap melayani dan sebagainya. Pengendalian intern yang baik membawa Air Asia semakin maju, ditandai dengan penambahan rute perjalanan untuk memperluas pangsa pasar dan unggul dalam pasar kompetitif.


  • Strategi Pemasaran
Pemasaran yang dilakukan cukup gencar seperti melalui media iklan di televisi atau media lain baik di media cetak, terlebih di internet melalui official website yang memuat penawaran harga yang ditawarkan Air Asia yang sangat murah. Sehingga terlihat customer touch point adalah mereka yang suka mobile, kelas menengah ke bawah, mementingkan masalah harga. AirAsia juga banyak memiliki akun sosmed seperti twitter, facebook, pinterest hingga snapchat.
Sedangkan melalui media cetak seperti iklan edukatif AirAsia adalah Iklan bertajuk Safety & Security Campaigne itu dibuat berseri di majalah berita mingguan. Materi yang disampaikan bukan kalimat bombastis untuk menarik perhatian orang, tapi sejumlah tips dan penjelasan kenapa ongkos naik pesawat Air Asia bisa murah meriah, bagaimana maskapai ini merawat armada pesawatnya untuk menjamin keamanan dan keselamatan penumpang. Dalam salah satu iklan bertajuk Pesawat Juga Butuh Spa, Air Asia menjelaskan proses perawatan yang  dijalani pesawat mereka. Ini menjadi tanggapan miring tentang AirAsia.
·         Image Perusahaan
Image AirAsia cukup baik, namun sebagian masyarakat mengira bahwa tiket yang murah dapat menyebabkan keamanan yang kurang terjamin. Sempat  terlihat saat Pesawat AirAsia QZ8501 yang jatuh di perairan dekat Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, pada 28 Desember 2014 dengan rute pesawat Surabaya-Bali. Tony Fernandes begitu responsif saat AirAsia mengalami krisis. Dia aktif di Twitter menunjukkan simpati, dan juga langsung hadir ke rumah korban. Ini baik bagi mental bawahannya maupun korban, serta tentu saja sinyal bagi pelanggan potensialnya untuk tetap percaya pada reputasi manajemennya.
Ketika pesawat AirAsia QZ8501 hilang, Tony Fernandes datang ke bandara, menghadapi "head to head" dngan Menteri Perhubungan Jonan untuk memberikan keterangan. Menjaga soliditas karyawannya untuk hadir, bukannya menghindari pandangan negative mayoritas konsumen. Hal ini merupakan pelajaran bagi manajemen dan pemimpin perusahaan lain yang perlu dicontoh. Jika CEO tidak merespon dengan cepat, maka crew AirAsia bisa tidak tahan menghadapi massa. Karena, dorongan manajemen inilah AirAsia masih bisa mempertahankan sitra perusahaan.
Selain menunjukan simpati kepada korban, pihak AirAsia juga memenuhi tanggungjawabnya untuk memberikan asuransi kepada 162 penumpang dan keluarga penumpang akan tetap terlindungi sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia. Operasional maskapai AirAsia tidak terpengaruh dengan kecelakaan pesawat tersebut dan tetap berjalan dengan normal. AirAsia memberikan keterangan bahwa sebelum kecelakaan, memang sedang terjadi cuaca buruk. Namun, satu bulan sebelum keberangkatan, kondisi pesawat lolos dalam seleksi layak penerbangan. Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan sebuah pesawat, dan selama 30 tahun terakhir tidak ada satupun CEO maskapai di dunia yang bisa memastikan tidak ada kecelakaan dalam penerbangannya. Namun, AirAsia akan tetap menjaga kesalamatan dan kenyamanan para penumpang.
  • Jasa dan produk
Dominasi pesawat yang digunakan oleh maskapai penerbangan adalah Boeing 737 dan AirBus A320. Boeing sendiri merupakan buatan dari Amerika Serikat yang kualitasnya tidak perlu diragukan. Sedangkan AirBus merupakan produk asal Perancis. Dari segi avtur atau bahan bakar pesawat, AirBus lebih unggul dari pada Boeing dalam jarak tempuh yang sama. Contohnya Garuda Indonesia untuk kelas Ekonomi menggunakan AirBus dan Boeing untuk kelas utama. AirAsia sendiri semua pesawatnya berasal dari AirBus yaitu pesawat yang memiliki daya tampung sebanyak 150-180 orang.
AirAsia terus memantau jalannya perawatan dan pemeliharaan pesawat mereka. Contohnya AirAsia berkomitmen mementingkan keselamatan penumpang yaitu dengan selalu melakukan pemeliharaan dan pengawasan yang baik. Satu bulan sebelum keberangkatan, pihak AirAsia akan mengecek kelayakan pesawatnya. DEPANRI akan terus melakukan pengawasan pelanggaran kelayakan kondisi pesawat dan jika tidak lolos maka tidak diberi izin untuk melakukan penerbangan lagi seperti kasus Adam Air setelah terjadi kecelakaan pada tahun 2007 dan terbukti mengabaikan maintenance pesawat. Jasa yang diberikan seperti on time performance, keramahan, pelayanan pelanggan dengan baik.
  • Customer Service Center
Melalui official website AirAsia akan ditampilkan kantor penjualan di tiap kota operasi mereka. Bisa juga melalui telepon yang disediakan juga untuk tiap kota operasi mereka dan kebanyakan beroperasi selama 24 jam. Via internet juga bisa dijangkau, yaitu melalui Askairasia baik di twitter, e-form, live-chat dengan tagline “Hubungi kami kapan saja, kami siap mendengar”.
  • Duta Brand
Maskapai penerbangan AirAsia menunjuk David Foster, seorang musikus dunia pemenang penghargaan Grammy sebanyak 16 kali sebagai duta brand global AirAsia. David akan mempromosikan AirAsia kepada masyarakat untuk berbagai produk premium flex, yang kembali menandakan kolaborasi maskapai dengan bintang kelas dunia. Sementara, Foster menyambut baik kerja sama ini
Premium Flex adalah salah satu produk AirAsia yang menawarkan fleksibilitas dan beragam nilai tambahan yang berbeda 100 ribuan seperti bagasi gratis sampai 20 kg, makanan dalam penerbangan dengan menu yang beragam, dan penumpang juga dapat mengganti waktu dan tanggal keberangkatan selama dua kali dengan fasilitas pemilihan kursi.
Peluang Air Asia untuk masuk dalam industri global. Untuk saat ini, Air Asia belum melayani rute ke Eropa. Namun peluang untuk memperluas jalur penerbangan pasti luas. Hal ini, sesuai misi perusahaan yang berkomitmen untuk menciptakan brand ASEAN yang diakui secara global. Dengan meningkatkan kualitas dan tingkat pengembalian pendapatan menuju pasar global pun menjadi kemungkinan yang bisa diraih. Untuk saati ini, hanya Garuda Indonesia yang mampu dan diberi izin untuk melakukan penerbangan ke Eropa.
Jika masuk dalam industri global otomatis reputasi jasa penerbangan akan meningkat, dari luar namun juga dari dalam negeri sendiri. Dengan bergeraknya suatu perusahaan dalam globalisasi maka kepercayaan akan tumbuh dari konsumen kepada perusahaan tersebut. Selain itu perusahaan akan lebih teruji dan mendapat brand image yang baik.

Selain mendapat reputasi juga bisa sebagai cara untuk belajar dan menambah pengalaman mengenai lingkungan penerbangan diluar negeri, dan mengenai lingkungan operasinya. Selain itu juga bisa dapat mengeksploitasi sumber daya lain ataupun dalam negeri, seperti tenaga kerja dan bahan baku dan tentunya meningkatkan penjualan dan keuntungan seiring  dengan bertambahnya pangsa pasar. Namun yang mungkin menjadi kendala saati ini adalah belum adanya pendanaan yang cukup besar untuk menambah rute perjalanan ke Eropa. Sehingga Air Asia membutuhkan waktu untuk menjaga pengendalian seperti sekarang agar kedepannya dapat melakukan ekspansi.

5.5       Analisis SWOT

5.5.1        Strength

  1. Brand image sebagai trendsetter penerbangan harga tiket yang murah, image ini sudah tertanam di sebagian besar masyarakat Indonesia.
  2. Kekuatan dari Airasia adalah kemampuan nya dalam mengelola penerbangan dengan harga yang murah dengan kualitas layanan standart.
  3. Menembus dan merangsang pasar potensial melalui promo tiket.
  4. Tipe single armada A320 meminimalkan biaya pemeliharaan dan mudah untuk dioperasikan pilot
  5. Memiliki kemudahan pembayaran melalui kartu debit atau kredit
  6. Staf multi-terampil berarti bekerja secara efisien dan efektif

5.5.2        Weakness      

1.      Layanan dibatasi oleh tarif yang rendah
2.      Terbatasnya jumlah sumber daya manusia sehingga tidak mampu menangani kejadian diluar kendali perusahaan
3.      Lokasi bandara sekunder yang kurang strategis
4.      Beberapa kalangan masyarakat meragukan penerbangan murah terkait keamanan penerbangan.

5.5.3        Opportunities

  1. Kondisi geografik di Indonesia yang memiliki banyak pulau, membuat kebutuhan akan sarana transportasi udara masih sangat tinggi.
  2. Penerbangan jarak jauh adalah tantangan untuk mendapatkan pasar pangsa pasar  yang belum terjangkau.

5.5.4        Threats

  1. Maskapai dengan layanan penuh mulai memangkas biaya untuk dapat bersaing
  2. Masuknya penerbangan murah lainnya ke pasar
  3. Kecelakaan, serangan teroris, dan bencana dapat mempengaruhi kepercayaan pelanggan
  4. Peraturan Penerbangan dan kebijakan pemerintah
  5. Sistem gangguan karena bergantung pada penjualan secara online

5.6       Strategi AirAsia

Air Asia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di industri penerbangan yang telah menerapkan strategi penerapan harga murah (low cost carrier/LCC) dibandingkan dengan kompetitornya.  Air Asia mampu memberikan tarif rendah kepada pelanggannya dengan tetap menjaga kualitas pelayanan, safety (keselamatan dan keamanan), on time performance, dan profitability. Menurut Air Asia, kunci untuk memberikan tarif rendah adalah secara konsisten menjaga biaya rendah. Mencapai biaya rendah membutuhkan efisiensi yang tinggi dalam setiap bagian dari bisnis dan menjaga kesederhanaan. Oleh karena itu setiap proses sistem harus menggabungkan praktek-praktek industri terbaik.
Air Asia menerapkan prinsip low cost carrier dengan melihat peluang bahwa penumpang pesawat terbang tidak membutuhkan makanan dalam penerbangan jarak dekat, pemilihan tempat duduk, dan proses pembelian tiket yang terlalu rumit.  Namun yang mereka butuhkan ialah ketepatan waktu dalam berangkat dan sampai ke tujuan. Oleh karena itu, Air Asia keluar dari industri penerbangan pada umumnya dimana pada industri ini biasanya menawarkan pelayanan yang eksklusif dengan harga tiket yang mahal. Tetapi Air Asia justru menawarkan harga tiket yang lebih murah daripada maskapai penerbangan lain. Selain itu, Air Asia juga menerapkan proses pembelian tiket secara mudah dan cepat melalui sistem online. Dengan demikian, Air Asia mampu keluar dari persaingan industri penerbangan dan masuk ke dalam blue ocean strategy.
Blue Ocean Strategy pada dasarnya merupakan sebuah cara yang bisa dilakukan para pengusaha untuk menaklukan pesaingnya dengan menciptakan sebuah produk yang inovatif. Biasanya, produk yang ditawarkan memiliki keunikan tersendiri dan menawarkan nilai tambah yang belum pernah dimiliki kompetitor lain. Dengan menerapkan blue ocean strategy dalam menjalankan bisnisnya, diharapkan para pengusaha maupun pelaku pasar bisa menciptakan sebuah ruang baru yang cukup potensial dan mendatangkan keuntungan yang cukup besar.
Untuk menjalankan bisnisnya dengan blue ocean strategy, Air Asia menerapkan prinsip Low Cost Carrier (LCC) dengan komponen-komponen utamanya sebagai berikut :

1.             Frekuensi terbang yang tinggi

Frekuensi terbang yang tinggi bertujuan untuk kenyamanan bagi para penumpang. Masa perputaran pesawat Air Asia adalah 25 menit, dimana merupakan yang paling cepat di Asia, sehingga mampu menghasilkan utilisasi pesawat yang tinggi dengan biaya makin rendah dan produktivitas yang makin meningkat.

2.             Tidak ada embel-embel lain, seperti :
Ø Tidak ada makanan dan minuman gratis. Para penumpang dapat membeli makanan dan minuman sendiri dengan harga terjangkau di dalam pesawat.
Ø Tidak ada tempat duduk yang ditetapkan. Para penumpang menerima boarding pass yang umum dan mereka nantinya harus menempati tempat duduk manapun yang tersedia.
Ø Tidak ada tiket penerbangan. Para penumpang tidak perlu khawatir untuk membawa tiket sebelum melakukan perjalanan. Ini juga lebih efisiensi untuk perusahaan penerbangan karena tidak ada lagi biaya kertas, print, dan distribusi.
Ø Tidak ada pengembalian uang. Air Asia tidak memberi keringanan bagi calon penumpang yang tidak datang saat penerbangan tiba dan tidak menawarkan pengembalian uang tiket untuk penerbangan yang terlewatkan. 
3.             Beroperasi dengan efektif, yaitu dengan membuat proses sesederhana mungkin, seperti :
Ø Pesawat terbang berjenis tunggal
Baik pilot, pramugari/pramugara, mekanik dan personil pelaksana hanya mengkhususkan diri untuk satu jenis pesawat terbang. Hal ini dilakukan guna menghemat biaya pelatihan ulang bagi para staf, maupun untuk pengetahuan dan keterampilan mengoperasikan dan memelihara beragam jenis pesawat terbang.
Ø Tempat duduk berkelas tunggal
Maskapai ini hanya menyediakan satu jenis kelas tempat duduk, yaitu kelas satu dan para penumpang dibebaskan untuk memilih tempat duduk manapun.
Ø Karyawannya melakukan multi role dalam pekerjaannya
Untuk menghemat anggaran, Air Asia melakukan efektivitas karyawan dengan multi role dalam pekerjaannya yaitu pilot dan pramugari juga melakukan tugas kebersihan sebagai cleaning services.
4.             Fasilitas bandara sekunder
Air Asia beroperasi dari bandara sekunder karena lebih murah dibandingkan dengan bandara utama yang lebih besar. Selain itu, bandara sekunder juga tidak begitu padat dan masa perputaran pesawat terbang jauh lebih singkat.
5.             Jaringan poin ke poin
Air Asia menerapkan jaringan poin ke poin yang sederhana. Hampir seluruh penerbangan maskapai ini berjarak tempuh pendek yaitu sekitar 3 jam penerbangan. Tidak ada pengaturan yang dilakukan untuk kemungkinan pemindahan penerbangan dari satu penerbangan ke penerbangan lain.
6.             Sistem distribusi andalan
Air Asia berusaha menerapkan sistem saluran distribusi dengan sesederhana mungkin, seperti :
Ø Penjualan tiket melalui internet
Sebagian besar penjualan tiket dilakukan melalui situs web maskapai Air Asia, dimana tarif dibayar dengan menggunakan kartu kredit.
Ø Hanya memiliki sedikit kantor penjualan
Air Asia hanya mendirikan sebuah call center karena mereka yakin dengan cara ini dapat memberikan hasil penjualan yang sepadan. Selain itu, Air Asia juga tidak terpaku untuk memiliki kantor penjualan di kawasan mewah kota.
Ø Menghindari penjualan tiket melalui agen perjalanan
Air Asia berusaha menghindari penjualan tiket melalui agen perjalanan. Hal ini dilakukan untuk menghemat biaya komisi bagi agen perjalanan, yang akan berdampak pada harga tiket yang jauh lebih mahal.
Ø Call Center
Penjualan tiket hanya dapat dilakukan melalui telepon. Ini merupakan cara sederhana dan efektif dari segi biaya.

Dalam menciptakan pasarnya di Asia, Air Asia sangat cermat melakukan strategi penetrasi harga yang sangat murah dan diikuti dengan promo-promo yang mereka tawarkan. Adapun strategi bisnis Air Asia untuk merebut pasar adalah sebagai berikut :
1.             Memperkuat armada
Hingga saat ini, armada yang dimiliki Air Asia memang masih kalah jika dibandingkan dengan maskapai penerbangan lainnya. Namun maskapai ini tidak tertarik untuk membeli pesawat baru. Penambahan pesawat ini dilakukan untuk menghubungkan Air Asia dengan daerah-daerah tujuannya yang berada di berbagai negara.
2.             Menambah rute penerbangan
Selain mendatangkan pesawat baru untuk memperkuat armadanya, strategi lain adalah penambahan rute penerbangan lokal maupun internasional.
3.             Mengadakan promosi tiket
Salah satu strategi bisnis Air Asia untuk menguasai pasar penerbangan murah adalah dengan melakukan promosi tiket karena hingga saat ini tiket penerbangan murah masih menjadi daya tarik bagi penumpang.
4.             Meningkatkan kualitas pelayanan
Air Asia berusaha meningkatkan kualitas pelayanan khususnya tingkat keamanan dan kenyamanan bagi calon penumpang. Air Asia akan berusaha untuk meningkatkan On Time Performance (OTP) untuk kenyamanan bagi calon penumpang.
5.             Melakukan strategi pemasaran
Air Asia menerapkan sistem penjualan tiket melalui internet dan bekerja sama dengan penyedia kartu kredit. Selain itu, Air Asia juga membangun sedikit kantor penjualan dan tidak bekerjasama dengan agen travel. Tiket juga bisa dibeli melalui call centre.












6         BAB III PENUTUP

6.1       Kesimpulan

AirAsia (2001) adalah maskapai penerbangan murah asal Malaysia yang berkantor pusat di Kuala Lumpur. Untuk di Indonesia, maskapai penerbangan ini berafiliasi dengan maskapai penerbangan AWAIR (Air Wagon International) adalah sebuah maskapai penerbangan berbiaya rendah yang berbasis di Indonesia. Seiring perjalanannya AWAIR pun berganti nama menjadi PT Indonesia Air Asia. Dengan tagline “Now Everyone Can Fly“, Air Asia melayani kota-kota utama di 11 negara Asia, dengan CEO bernama Tony Fernandes.
Lingkungan eksternal perusahaan seperti lingkungan jauh, lingkungan industri dan lingkungan yang dekat dengan AirAsia. Lingkungan eksternal hanya sedikit mmebawa pengaruh bagi AirAsia. Sedangkan, lingkungan internal membawa pengaruh bagi perusahaan seperti SDM, kompetensi inti yang dimiliki.
Kami menganilisis SWOT PT Indonesia AirAsia dan memang kekuatan dari segi biaya membuat AirAsia menjadi unggul. Masyarakat yang menekankan biaya murah untuk berpergian dan pebisnis yang sering mobile ceenderung menjadi target pasar AirAsia.
Strategi yang dipilih oleh AirAsia yaitu low cost carier dapat diimplementasikan dengan baik. Industri berusaha menekan biaya operasi yang wajar. Sehingga keamanan dan kenyamanan penumpang juga tidak diabaikan karena penekanan biaya, agar boarding ticket menjadi murah.

6.2       Saran

            AirAsia perlu meningkatkan kualitas agar kelemahan industri seperti pengurangan pelayanan dapat semakin diminimalisasi. Atau dengan membuka kelas ekonomi dan utama. Namun, keduanya tetap berbiaya rendah, bedanya kelas ekonomi lebih mahal tetapi tidak terpaut banyak diiringi dengan peningkatan pelayanan. AirAsia bisa juga tetap menerapkan LCC dan menambah rute perjalanan. Sehingga, pilihan perjalanan semakin diperluas. Dengan strategi yang tepat, keuntungan AirAsia dan kepuasaan masyarakat akan terus bertambah.


7         DAFTAR PUSTAKA

 (John & Richard, 2013)






No comments:

Post a Comment