Pendekatan Matematis Dalam
Perencanaan
Beberapa pendekatan matematis terhadap perencanaan agregat
telah banyak dikembangkan diantaranya:
a.
Metode Transportasi Dalam Program
Linear
Jika
masalah perencanaan agregat dipandang sebagai masalah alokasi kapasitas operasi
untuk memenuhi permintaan yang diperkirakan, maka rencana agregat dapat
dirumuskan dalam format program linear. Metode
transportasi dalam program linear bukanlah suatu pendekatan trail-and-error seperti metode pembuatan
diagram tetapi menghasilkan rencana yang optimal untuk meminimisasi biaya.
Metode
ini juga fleksibel karena dapat menspesifikasi produksi biasa dan lembur dalam
setiap periode waktu, jumlah unit yang akan disubkontrakkan, giliran kerja
tambahan, dan persediaan dari satu period eke periode berikutnya.
Contoh : Farnsworth Tire Company
mengembangkan data yang berkaitan dengan produksi, permintaan, kapasitas, dan
biaya di pabriknya di West Virginia, seperti diperlihatkan pada tabel berikut.
read more
read more
DATA PRODUKSI,
PERMINTAAN, KAPASITAS, DAN BIAYA FARNSWORTH
|
||||
PERIODE PENJUALAN
|
||||
Maret
|
April
|
Mei
|
||
Permintaan
|
800
|
1.000
|
750
|
|
Kapasitas :
|
||||
Biasa
|
700
|
700
|
700
|
|
Lembur
|
50
|
50
|
50
|
|
Subkontrak
|
150
|
150
|
130
|
|
Persediaan awal
|
100 roda
|
|||
BIAYA
|
||||
Waktu biasa
|
$40 per roda
|
|||
Lembur
|
$50 per roda
|
|||
Subkontrak
|
$70 per roda
|
|||
Persediaan awal
|
$2 per roda per bulan
|
(Manajemen Operasi Jay Heizer &
Barry Render hal 442-443)
TABEL TRANSPORTASI
FARNSWORTH PERMINTAAN UNTUK
|
||||||||||
PASOKAN DARI
|
PERMINTAAN UNTUK
|
KAPASITAS TOTAL
|
||||||||
Periode 1
|
Periode 2
|
Periode 3
|
Kapasitas tak
|
YANG TERSEDIA
|
||||||
(Maret)
|
(April)
|
(Mei)
|
Terpakai (Dummy)
|
(Pasokan)
|
||||||
Persediaan awal
|
0
|
2
|
4
|
0
|
||||||
100
|
100
|
|||||||||
Periode 1
|
Waktu biasa
|
40
|
42
|
44
|
0
|
|||||
700
|
700
|
|||||||||
Waktu lembur
|
50
|
52
|
54
|
0
|
||||||
50
|
50
|
|||||||||
Subkontrak
|
70
|
72
|
74
|
0
|
||||||
150
|
150
|
|||||||||
Periode 2
|
Waktu biasa
|
40
|
42
|
0
|
||||||
700
|
700
|
|||||||||
Waktu lembur
|
50
|
52
|
0
|
|||||||
50
|
50
|
|||||||||
Subkontrak
|
70
|
72
|
0
|
|||||||
50
|
100
|
150
|
||||||||
Periode 2
|
Waktu biasa
|
40
|
0
|
|||||||
700
|
700
|
|||||||||
Waktu lembur
|
50
|
0
|
||||||||
50
|
50
|
|||||||||
Subkontrak
|
70
|
0
|
||||||||
130
|
130
|
|||||||||
PERMINTAAN TOTAL
|
800
|
1.000
|
750
|
230
|
2.780
|
Perhatikan
hal-hal di bawah ini :
1.
Biaya
penyimpangan adalah sebesar $2 roda per bulan. Roda yang diproduksi di satu
periode dan disimpan selama satu bulan biayanya lebih tinggi $2. Karena biaya
penahanannya linear, maka biaya penahanan selama 2 bulan adalah sebesar $4.
2.
Masalah
transportasi mengharuskan pasokan sejumlah permintaan; sehingga ditambahkan
kolom dummy yang dinamakan “kapasitas tak terpakai”. Biaya tidak menggunakan
kapasitas = nol.
3.
Jumlah
di setiap kolom pada tabel di atas merupakan tingkat persediaan yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan permintaan. Permintaan untuk roda sebanyak 800 buah
pada bulan Maret dipenuhi dengan menggunakan 100 roda dari persediaan awal dan
700 roda dari waktu biasa.
b.
Linear Decision Rule (LDR)
Merupakan
model perencanaan agregat yang berupaya untuk mengoptimalkan tingkat produksi
dan tingkat jumlah tenaga kerja sepanjang periode tertentu. LDR meminimasi
biaya total dari biaya gaji, pengangkatan, PHK, lembur, dan persediaan melalui
serangkaian kurva biaya kuadrat.
c.
Management Coefficients Model (MCM)
Dikembangkan
oleh E.H Bowman yang membangun suatu model keputusan formal di seputar pengalaman
dan kinerja manajer. Teori yang mendasari adalah bahwa pengalaman masa lalu
manajer cukup baik, sehingga dapat digunakan sebagai dasar menetapkan keputusan
di masa depan. Teknik ini menggunakan analisis regresi terhadap keputusan
produksi yang diambil manajer di masa lalu. Garis regresinya memberikan
penggambaran hubungan antar-variabel (seperti permintaan dan tenaga kerja)
untuk pengambilan keputusan di masa datang, Menurut Bowman, manajer tidak
efisien karena tidak konsisten dalam pengambilan keputusan.
d.
Simulasi
Suatu
model komputer yang dinamakan penjadwalan
lewat simulasi yang dikembangakan pada tahun 1966 di R.C. Vergin.
Pendekatan simulasi ini menggunakan prosedur pencarian dalam mencari kombinasi
nilai yang biayanya minimal untuk ukuran jumlah tenaga kerja dan tingkat
produksi.
Pembandingan Metode-metode
Perencanaan Agregat
Walaupun search
decision rule dan model-model matematika lainnya dalam penelitian telah
diamati berhasil dalam kondisi tertentu dan program linear telah diterima di
bidang industri, kenyataannya, model-model perencanaan yang paling canggih
tidak digunakan secara luas. Mengapa hal ini terjadi? Mungkin hal ini
mencerminkan sikap rata-rata para manajer dalam memandang model yang terlalu
kompleks. Perencana, seperti kita semua, ingin memahami bagaimana dan mengapa
model-model yang dijadikan dasar pengambilan keputusan dapat berhasil. Terlebih
lagi, manajer operasi perlu mengambil keputusan dengan cepat berdasarkan
dinamika tempat kerja yang berubah-ubah. Hal ini dapat menjelaskan mengapa
pendekatan pembuatan diagram dan grafik yang lebih sederhana lebih diterima
secara umum.
(Manajemen Operasi Jay Heizer &
Barry Render hal 444-445)
No comments:
Post a Comment